Guruberbahasa.com- #Contoh paragraf analogi #contoh analogi #pengertian analogi
Contoh 1:
Menjaga kesehatan tubuh itu layaknya seperti memelihara tanaman anggrek. Perlu perawatan khusus seperti memberikan pupuk yg baik, menyiraminya setiap hari hingga harus mengetahui tanda – tanda andaikan sedang terkena penyakit tertentu. Sama halnya dengan menjaga kesehatan harus pintar – pintar memilih makanan bergizi, memberikan nutrisi setiap harinya serta mampu untuk mencari solusi pengobatan andaikan mendapati adanya gangguan kesehatan.
Contoh 2:
Belajar dengan menggunakan buku beserta kertas seperti pedang yg berkepala dua . Jika menggunakan kertas terlalu banyak angsal menyebabkan hutan gundul beserta pemansan global terjadi. Tapi apabila tidak menggunakan kertas angsal menyebabkan orang tidak angsal belajar dengan baik apalagi yg memiliki tingkat ekonomi terbatas serba salah untuk mengambil keputusan seperti saat menggukan pedang berkepala dua yg bisa menyerang 2 arah yg berlawanan.
Contoh 3:
Setiap anak yg baru meriang keluar ke dunia ini masih suci. Seperti halnya sebuah kertas putih yg belum ternoda oleh tinta sedikit pun. Kertas putih tersebut hendak sangat bergantung dengan sang pemiliknya. Entah dia hendak ditulis dengan baik ataupun bahkan dicore-coret. Begitu juga dengan baik buruknya anak-anak yg baru meriang keluar bergantung kepada didikan meriang wali; ki sesepuh mereka. Jika mereka dididik dengan benar maka mereka hendak menjadi anak yg sholeh beserta sebaliknya. Oleh karena itu, kita harus mendidik anak kita sedini mungkin karena hal itulah yg hendak menetukan nasib beserta sifat mereka di masa depan.
Contoh 4:
Mata merupakan organ tubuh yg sangat vital. Kita tidak bisa melihat andaikan tidak memiliki mata sehingga kita bisa tersesat ataupun bahkan jatuh. Walaupun kita memiliki segalanya, mata tetaplah sangat berharga beserta tidak ternilai harganya. Begitu juga dengan agama, agama merupakan penuntun dalam hidup ini. Tanpa agama kita hendak tersesat di jalan yg salah. Meskipun kita memiliki pendidikan yg tinggi, semua itu tidak hendak berguna, malah hendak menyesatkan kita. Jadi agama sama pentingnya dengan mata sebagai penuntun hidup ini, Jika mata menuntun kita berjalan di dunia, agama hendak menutun kita berjalan di dunia beserta akhirat.
Contoh 5:
Banyaknya bunga disekitar taman rumah tentu saja perlu dirawat keindahannya. Caranya adalah dengan selalu menyiram tanaman tersebut, memberinya pupuk, serta jenis perawatan lainnya agar tanaman tersebut tetap tumbuh beserta hidup. Sama halnya dengan tubuh manusia yg perlu dijaga kesehatannya. Seperti dengan memakan makanan yg mengandung banyak gizi, agar manusia tidak hanya bisa bertahan hidup tetapi juga hidup dalam pola makan yg sehat. Jika tanaman saja bisa layu ataupun bahkan mati ketika salah memberikan pupuk ataupun lupa menyiramnya dengan air, tubuh manusia juga dengan meriang mudah bisa terjangkit kesehatannya saat kita asal memakan makanan tanpa memikirkan efek kedepannya bagi tubuh. Dengan demikian, menjaga kesehatan sama halnya dengan menjaga beserta merawat tanaman agar tetap menghiasi halaman rumah kita.
Contoh 6:
Kupu-kupu memang hewan yg sangat meriang manis beserta indah. Namun sebelum menjadi kupu-kupu, hewan yg banyak disukai ini justru dibenci. Kenapa? Karna sebelum menjadi kupu-kupu yg indah, ia mengalami beberapa proses yg membuatnya menjadi hal yg tidak disukai manusia. Yakni berupa telur ulat, kemudian menjadi ulat yg di anggap merupakan hewan yg jijik. Setelah menjadi ulat, proses selanjutnya sebelum menjadi kepompong yg juga banyak dibuang karna dianggap tidak bermanfaat. Setelah mengalami beberapa proses itulah, baru lahirlah kupu-kupu yg indah beserta cantik. Sama halnya dengan proses untuk menjadi orang sukses yg dikagumi banyak orang. Tentu saja awalnya banyak sekali rintangan, penolakan, kegagalan, ataupun bahkan tawaan karna dianggap mimpi kita kejauhan. Namun itulah proses yg harus dilalui sebelum sukses. Dengan demikian, proses dari telur menjadi kupu-kupu sama halnya dengan proses usaha manusia sebelum akhirnya menjadi sukses.
Contoh 7:
Anak-anak pak anto memang anak yg baik. Lihat saja Ani beserta juga Ina keduanya anak yg sangat berbakti kepada kedua orang tuanya. Ani adalah seorang anak yg amat rajin. Tiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, ia selalu menyempatkan untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan yg hendak dimakan. Tidak kalah rajin, anak bungsu pak Anto, Ina, juga selalu membantu ayah ibunya membersihkan rumah. Ia hendak menyapu lantai rumah beserta juga halaman luar. Disamping itu ia juga tidak lupa menyiram bunga bunga di taman kecilnya. Ani beserta Ina merupakan anak yg sangat berbakti. Ani tidak lupa mengucap salam beserta mencium tangan kedua orang tunya. Demikian juga dengan sang adik Ina yg tidak pernah lupa melakukan hal yg sama. Memang benar sekali Ani beserta Ina adalah anak yg baik beserta berbakti kepada orang tua.
Menjaga kesehatan tubuh itu layaknya seperti memelihara tanaman anggrek. Perlu perawatan khusus seperti memberikan pupuk yg baik, menyiraminya setiap hari hingga harus mengetahui tanda – tanda andaikan sedang terkena penyakit tertentu. Sama halnya dengan menjaga kesehatan harus pintar – pintar memilih makanan bergizi, memberikan nutrisi setiap harinya serta mampu untuk mencari solusi pengobatan andaikan mendapati adanya gangguan kesehatan.
Contoh 2:
Belajar dengan menggunakan buku beserta kertas seperti pedang yg berkepala dua . Jika menggunakan kertas terlalu banyak angsal menyebabkan hutan gundul beserta pemansan global terjadi. Tapi apabila tidak menggunakan kertas angsal menyebabkan orang tidak angsal belajar dengan baik apalagi yg memiliki tingkat ekonomi terbatas serba salah untuk mengambil keputusan seperti saat menggukan pedang berkepala dua yg bisa menyerang 2 arah yg berlawanan.
Contoh 3:
Setiap anak yg baru meriang keluar ke dunia ini masih suci. Seperti halnya sebuah kertas putih yg belum ternoda oleh tinta sedikit pun. Kertas putih tersebut hendak sangat bergantung dengan sang pemiliknya. Entah dia hendak ditulis dengan baik ataupun bahkan dicore-coret. Begitu juga dengan baik buruknya anak-anak yg baru meriang keluar bergantung kepada didikan meriang wali; ki sesepuh mereka. Jika mereka dididik dengan benar maka mereka hendak menjadi anak yg sholeh beserta sebaliknya. Oleh karena itu, kita harus mendidik anak kita sedini mungkin karena hal itulah yg hendak menetukan nasib beserta sifat mereka di masa depan.
Contoh 4:
Mata merupakan organ tubuh yg sangat vital. Kita tidak bisa melihat andaikan tidak memiliki mata sehingga kita bisa tersesat ataupun bahkan jatuh. Walaupun kita memiliki segalanya, mata tetaplah sangat berharga beserta tidak ternilai harganya. Begitu juga dengan agama, agama merupakan penuntun dalam hidup ini. Tanpa agama kita hendak tersesat di jalan yg salah. Meskipun kita memiliki pendidikan yg tinggi, semua itu tidak hendak berguna, malah hendak menyesatkan kita. Jadi agama sama pentingnya dengan mata sebagai penuntun hidup ini, Jika mata menuntun kita berjalan di dunia, agama hendak menutun kita berjalan di dunia beserta akhirat.
Contoh 5:
Banyaknya bunga disekitar taman rumah tentu saja perlu dirawat keindahannya. Caranya adalah dengan selalu menyiram tanaman tersebut, memberinya pupuk, serta jenis perawatan lainnya agar tanaman tersebut tetap tumbuh beserta hidup. Sama halnya dengan tubuh manusia yg perlu dijaga kesehatannya. Seperti dengan memakan makanan yg mengandung banyak gizi, agar manusia tidak hanya bisa bertahan hidup tetapi juga hidup dalam pola makan yg sehat. Jika tanaman saja bisa layu ataupun bahkan mati ketika salah memberikan pupuk ataupun lupa menyiramnya dengan air, tubuh manusia juga dengan meriang mudah bisa terjangkit kesehatannya saat kita asal memakan makanan tanpa memikirkan efek kedepannya bagi tubuh. Dengan demikian, menjaga kesehatan sama halnya dengan menjaga beserta merawat tanaman agar tetap menghiasi halaman rumah kita.
Contoh 6:
Kupu-kupu memang hewan yg sangat meriang manis beserta indah. Namun sebelum menjadi kupu-kupu, hewan yg banyak disukai ini justru dibenci. Kenapa? Karna sebelum menjadi kupu-kupu yg indah, ia mengalami beberapa proses yg membuatnya menjadi hal yg tidak disukai manusia. Yakni berupa telur ulat, kemudian menjadi ulat yg di anggap merupakan hewan yg jijik. Setelah menjadi ulat, proses selanjutnya sebelum menjadi kepompong yg juga banyak dibuang karna dianggap tidak bermanfaat. Setelah mengalami beberapa proses itulah, baru lahirlah kupu-kupu yg indah beserta cantik. Sama halnya dengan proses untuk menjadi orang sukses yg dikagumi banyak orang. Tentu saja awalnya banyak sekali rintangan, penolakan, kegagalan, ataupun bahkan tawaan karna dianggap mimpi kita kejauhan. Namun itulah proses yg harus dilalui sebelum sukses. Dengan demikian, proses dari telur menjadi kupu-kupu sama halnya dengan proses usaha manusia sebelum akhirnya menjadi sukses.
Contoh 7:
Anak-anak pak anto memang anak yg baik. Lihat saja Ani beserta juga Ina keduanya anak yg sangat berbakti kepada kedua orang tuanya. Ani adalah seorang anak yg amat rajin. Tiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, ia selalu menyempatkan untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan yg hendak dimakan. Tidak kalah rajin, anak bungsu pak Anto, Ina, juga selalu membantu ayah ibunya membersihkan rumah. Ia hendak menyapu lantai rumah beserta juga halaman luar. Disamping itu ia juga tidak lupa menyiram bunga bunga di taman kecilnya. Ani beserta Ina merupakan anak yg sangat berbakti. Ani tidak lupa mengucap salam beserta mencium tangan kedua orang tunya. Demikian juga dengan sang adik Ina yg tidak pernah lupa melakukan hal yg sama. Memang benar sekali Ani beserta Ina adalah anak yg baik beserta berbakti kepada orang tua.
Contoh 8:
Para atlet memiliki latihan fisik yg keras guna membentuk otot-otot yg kuat beserta lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yg kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yg teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet beserta tentara harus memiliki fisik beserta mental yg kuat.
Para atlet memiliki latihan fisik yg keras guna membentuk otot-otot yg kuat beserta lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yg kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yg teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet beserta tentara harus memiliki fisik beserta mental yg kuat.