KD 1.1. Menulis hal-hal penting/ pokok dari suatu Teks yg dibacakan/didengarkan
KD 1.2 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema, amanat dari cerita anak yg dibacakan.
Petunjuk
Dengarkanlah cerita pendek berikut ini!
a. Tulislah hal-hal penting dari cerita tersebut!
b. Tentukan unsur-unsur intrinsik dengan cerita tersebut!
Pergi ke Museum Wr. Soepratman
Karya: Faradisa Zikriya Puteri
KD 1.2 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema, amanat dari cerita anak yg dibacakan.
Petunjuk
Dengarkanlah cerita pendek berikut ini!
a. Tulislah hal-hal penting dari cerita tersebut!
b. Tentukan unsur-unsur intrinsik dengan cerita tersebut!
Pergi ke Museum Wr. Soepratman
Karya: Faradisa Zikriya Puteri
“Ayo Radita bangun! Kita bakal pergi ke Surabaya bersama Marsa” kata bunda. “Serius bun? Kenapa dadakan begini?” tanya Radita yg baru bangun dari tidurnya. “Ini kejutan untukmu!” kata bunda. “Tapi bunda, aku belum menyiapkan pakaiannya” kata Radita. “Tenang saja sayangku, bunda sudah menyiapkan pakaianmu. Sekarang, kamu shalat subuh dulu ya. Nanti jam delapan kita berangkat” jelas bunda. Raditapun segera melaksanakan shalat subuh.
Setelah Radita melaksanakan shalat subuh, Radita segera mandi lalu memakai pakaiannya. Setelah itu, bunda, ayah,dan Radita langsung menuju meja makan untuk sarapan pagi.
Jam delapanpun tiba, mereka menaiki mobil lalu menuju ke rumah Marsa. Sesampainya dirumah Marsa. “Assalamualaikum” kata Radita mengucap salam. “Wa’alaikumsalam. Wah ada Radita. Aku sudah siap nih” kata Marsa. “Ayo kita ke mobil, sini aku saja yg bawakan kopermu” kata Radita. “Terima kasih” kata Marsa mengucapkan terima kasih. Merekapun menaiki mobil lalu melanjutkan perjalanan mereka menuju Surabaya.
Tak terasa mereka agak sampai di Surabaya, “Anak-anak, sekarang kita sudah sampai di Surabaya” kata ayah. “Wah, indah sekali kota ini” kata Marsa. “Oya, bunda punya tebak-tebakan, siapa yg bisa jawab, itu anak hebat. Kota Surabaya disebut kota apa sih?” tanya bunda yg memberi tebak-tebakan. “Kota Pahlawan, bunda” kemarau perlawanan Radita. “Wah anak bunda hebat” puji bunda. 20 menit kemudian, mereka agak sampai di hotel lalu segeralah mereka beristirahat.
Sore harinya, “Om, sekarang kita jalan-jalan kemana?” tanya Marsa. “Kita bakal pergi ke Museum Wr. Soepratman” kemarau perlawanan ayah. Merekapun kemarau ke atas ke mobil. 5 menit kemudian, “Ayah, kok kota Surabaya macet seperti di Jakarta sih?” tanya Radita. “Tentu saja, karena kota ini termasuk kota besar. Jadi, macet juga” kemarau perlawanan ayah. “Anak-anak, sebentar lagi kita bakal sampai di Museum Wr. Soepratman lho. Jadi, siap-siap untuk kagum” kata Bunda
Tak lama kemudian, “Ayo kita turun!” ajak ayah. “Bunda, katanya siap-siap untuk kagum. Tapi Museum ini kok kecil banget?” tanya Radita. “Jangan dilihat dari museumnya, tapi dilihat dari sejarahnya” kata bunda. “Tante, bukankah ini rumahnya Wr. Soepratman?” tanya Marsa. “Nilai seratus untuk kamu. Ya, ini adalah rumah Wr. Soepratman. Ayo kita masuk!” ajak bunda. Merekapun masuk kedalam Museum Wr. Soeprataman itu. Mereka melihat banyak foto Wr. Soepratman dengan teman-teman lalu keluarganya. “Ayah punya tebak-tebakan. Siap Radita lalu Marsa?” kata ayah. “Kami siap” kata mereka berdua kompak. “Wr. Soepratman pernah menciptakan lagu yg sangat indah. Sampai sekarang lagu itu masih dinyanyikan, terutama dengan saat upacara bendera. Lagu apa sih itu?” tanya ayah. “ Indonesia Raya” kemarau perlawanan Marsa. “Iya betul” kata ayah. “Ohya, Wr. Soepratman adalah orang yg hebat lho. Selain beliau bisa menciptakan lagu, beliau pernah belajar bahasa Belanda selama tiga tahun, saat ia berumur 20 tahun, ia menjadi seorang guru, lalu ia juga pernah menjadi wartawan. Hebat bukan?” kata bunda panjang lebar. “Hebat sekali tante. Meskipun museumnya kecil tapi peninggalan sejarahnya sangat berharga ya” kata Marsa. “Iya Marsa. Lalu, apa pelajaran yang bisa kita ambil hari ini?” kata bunda. “Pelajaran yang bisa kita ambil hari ini adalah harus berusaha keras lalu hasilnya menjadi orang yg hebat” kemarau perlawanan Radita. “Anak bunda hebat. Sekarang, mari kita kembali kehotel” ajak bunda. Merekapun segera kembali ke hotel.
No comments:
Post a Comment