Guruberbahasa.com
Tetangga rumah hidup sendirian
Karena ia sudah pernah bercerai
Saat aku memberinya kedipan
Dia menolak, mataku berurai
Barang menumpuk di samping halaman
Burung ditembak dengan senapan
Tidak hanya kuberi kedipan
Sebagai umpan kuantar makanan
Kedipan tulus dari nurani,
disambut oleh bunyi senapan.
agaknya si nona berat hati.
memilihku jadi pilihan.
matahari kering petang pun hujan
semua pakaian habis basah
kedipanku bukan tak bertujuan
aku semangat dia bergairah
dari dini tak sedikit berangan
mau jadi polisi seragam preman
sudah lama si nona sendirian
sudah saatnya mencari teman
di dalam rimba bertemu harimau..
kulempar tombak sambil menjerit
kalau anda memang tak mau
kulirik yg lain yg tak pelit
Bawa parang dengan kerambit
Hendak pergi ke mana agaknya
Kalau kau cari janda berduit
Aku juga janda berharta
pak nelayan turun ke laut
turun ke laut dgn mak Esah
kalau hati dah terpaut
makan tak kenyang , mandi tak basah
elok beserta wangi taman istana,
di hiasi dengan penuh bunga,
klau lah boleh saya bertanya,
senyum apakah yg kau punya ?
Encik Busu menjual duku
Dukunya manis ramai yg tunggu
Jangan kau ragu dengan senyumanku
Sekali ku senyum tertusuk ke kalbu
Air sejuk di dalam kendi
Diminum bapa selepas makan
Kalau kau sudi akupun sudi
Sepuluh anakku tidak mengizinkan
Pak nelayan pergi ke laut
Menangkap ikan di laut cina
Tidak lasuh hati terpaut
Kalau bukan pilihan rasa
No comments:
Post a Comment