Guruberbahasa.com- Cara Menulis Catatan Kaki dengan Benar
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yg ditempatkan kepada kaki halaman karangan yg bersangkutan. Semua kutipan, baik langsung maupun tidak langsung boleh dijelaskan sumbernya dalam sebuah catatan kaki.
Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam membuat catatan kaki.
1. Hubungan catatan kaki beserta teks ditandai dengan nomor penunjukan yg ditempatkan agak ke atas setengah spasi dari teks.
2. Pemberian nomor urut yg berlaku untuk tiap bab maupun untuk seluruh karangan.
3. Teknik pembuatan catatan kaki adalah sebagai berikut.
a. Sediakan tempat secukupnya kepada kaki halaman tersebut.
b. Sesudah baris terakhir dari teks dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai dari kiri sepanjang 15 ketikan.
c. Dalam jarak 2 spasi beserta garis dalam jarak 5-7 ketikan dari margin kiri diketik nomor penunjukan.
d. Langsung sesudah nomor, setengah ke bawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki.
e. Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antarcatatan kaki kepada halaman yg sama adalah dua spasi.
Unsur-unsur yg ada dalam catatan kaki beserta penulisannya adalah sebagai berikut.
1. Pengarang
a. Nama pengarang dicantumkan sesuai urutan biasa, kepada penunjukan yang kedua beserta selanjutnya cukup dipergunakan nama singkat.
b. Bila terdiri dari dua maupun tiga pengarang, semuanya dicantumkan, sedangkan lebih dari 3 orang cukup nama pertama yg dicantumkan. Nama yg lain digantikan dengan singkatan dkk.
c. Penunjukan kepada sebuah kumpulan sama dengan no (a) beserta (b) ditambah singkatan ed. (editor) di belakang nama penyunting beserta dipisahkan dengan tanda koma.
d. Jika tidak ada pengarang/editor, langsung dimulai dengan judul.
2. Judul
a. Semua judul mengikuti peraturan yg sama dengan daftar pustaka.
b. Sesudah catatan kaki pertama, penyebutan sumber yg sama digantikan dengan Ibid., Op.cit., Loc.cit..
c. Sesudah penunjukan pertama sebuah artikel dalam majalah maupun harian, maka selanjutnya cukup dipergunakan judul majalah maupun harian tanpa judul artikel.
3. Data Publikasi
a. Tempat beserta tahun penerbitan dicantumkan kepada referensi pertama beserta
ditempatkan dalam tanda kurung beserta dipisahkan dengan tanda koma, misalnya (Jakarta, 2005). b. Majalah harus dicantumkan nomor jilid beserta nomor halaman, tanggal, bulan beserta tahun. Semua keterangan boleh ditempatkan dalam kurung.
c. Data publikasi sebuah harian terdiri dari hari, tanggal, bulan, tahun, beserta nomor halaman. Penanggalan tidak ditempatkan dalam kurung.
CONTOH:
1) Gorys Keraf, Komposisi (EndeFlores, 1980), hal. 203.
2) Pramudianto, “Penderitaan beserta Pemulihan Nias”, Kompas, 2 April, 2005, hal.46.
3) Burhan Solihin, dkk. “Selamat Datang di Surga Nirkabel”. Tempo, (April,2005), hal. 90-91.
No comments:
Post a Comment