Friday, December 13, 2019

Pengertian Kepada Contoh Singkat Biografi Archimedes

Guruberbahasa.com- Pengertian lagi Contoh Singkat Biografi Archimedes
 

PENGERTIAN BIOGRAFI


Untuk mengenal lagi mengetahui lebih jauh tentang seorang tokoh mengenai liku-liku hidupnya sampai mencapai suatu kesuksesan terungkap dalam biografinya. Biografi menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia  berarti riwayat hidup; buku yg menguraikan riwayat hidup seorang tokoh. Jadi, biografi ataupun buku riwayat hidup seseorang tokoh itu berisi antara lain identitas tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal, jasa-jasanya, buah karya, lagi segala yg dihasilkan mau dijelaskan di dalam buku buku ini.

Biografi umumnya ditulis oleh orang lain, bukan oleh orang yg bersangkutan. Istilah lain untuk biografi yg ditulis oleh orang yg bersangkutan adalah autobiografi. Membaca biografi seorang tokoh, kiranya tidak sekedar mengetahui namanya saja, namun harus lebih jauh dari itu.

Dari bacaan biografi, banyak hal yg angsal ditemukan seperti: 
 
a. dunia sekeliling tokoh;
b. di mana tokoh dilahirkan, hidup, tumbuh, lagi berkembang ;
c. pendidikan yg dilalui tokoh,
d. kendala-kendala yg dihadapi tokoh dalam memperoleh sesuatu;
e. kelebihan-kelebihan yg dimiliki dalam mencapai sukses dibandingkan orang lain;
f. penemuan-penemuan yg dihasilkan bermanfaat buat manusia lagi dunia;
g. lagi informasi lain tentang tokoh.

Ketika membaca biografi, selain memperoleh gambaran tentang tokoh lagi keunikannya, Anda juga angsal meneladani kemauan yg sungguh-sungguh, tekad yg bulat, kerja keras tidak mengenal lelah, tidak pantang menyerah, lagi sikap serta sifat  positif tokoh.
 

CONTOH BIOGRAFI


Archimedes
 
Archimedes adalah ilmuwan terbesar sebelum Newton. Ia adalah ahli matematika Yunani (terutama geometri), ahli fisika (terutama mekanika, statika, lagi hidro statika), ahli optika, ahli astronomi, warga negara Sisilia, pengarang, lagi penemu. Ia mendapat julukan bapak IPA eksperimental kerena mendasarkan penemuannya dengan eksperimen. Kebenaran penemuan-penemuannya agak ia buktikan dengan eksperimen.
 
Archimedes menemukan hukum tuas (pengungkit) lagi katrol (derek), hukum Archimedes, ulir Archimedes, spiral Archimedes (bukan spiral KB), kaca pembakar, pelempar batu karang, model orbit bintang, cara mengukur lingkaran, cara menghitung jumlah pasir di seluruh angkasa lagi mencantumkannya dalam bilangan. Ia mengarang 20 jilid buku, antara lain berjudul  Tentang Elips lagi Silinder, Cara Mengukur Lingkaran, Penghitung Pasir, Tentang Benda Terapung, Cara Membuat Elips, Tentang Pusat Gaya Berat, lagi sebagainya.
 
Archimedes jasmani di kota Sirakusa di Pulau Sisilia, sebelah selatan italia, dengan tahun 287 SM. Ia belajar di kota Alexandria, Mesir. Kemudian ia kembali ke Mesir. Ayahnya ahli bintang. Namanya Phidias. Pada waktu itu yg jadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes. Pada suatu hari Hieron II menyuruh seorang pandai emas membuat mahkota. Hieron merasa bahwa pandai besi emas itu curang. Mahkota itu tidak terbuat dari emas murni tapi dari campuran emas lagi perak. Maka Hieron menyuruh Archimedes membuktikan kecurangan pandai emas itu.
 
Berhari-hari Archimedes berpikir keras. Ia tidak tahu cara membuktikan kecurangan pandai besi. Waktu itu belum ada alat elektronik yg angsal mendeteksi apakah sebuah benda terbuat dari emas murni ataupun emas campuran. Ketika kepala Archimedes terasa dedar karena terlalu banyak berpikir, ia masuk ke tempat mandi umum. Ia membuka pakaian lagi masuk ke bak mandi yg penuh dengan air. Tentu saja air di bak meluap lagi tumpah ke lantai. Tiba-tiba ia bangkit lagi lupa mengenakan pakaian, sambil telanjang bulat lari sepanjang jalan menuju rumahnya. Kepada istrinya ia berteriak, “ Eureka! Eureka!” artinya: “Sudah kutemukan! Sudah kutemukan!” Apa yg ia temukan? Ia menemukan hukum yg kemudian terkenal dengan nama hukum Archimedes, yg bunyinya: “Sebuah benda yg dicelupkan sebagian ataupun seluruhnya ke dalam zat cair mau mendapatkan gaya ke atas seberat zat cair yg didesak oleh benda itu.“ Dengan hukum itu ia bermaksud membuktikan kecurangan pandai emas.
 
Setiba di rumah, Archimedes menimbang emas murni seberat mahkota raja. Emas murni lalu dimasukkan ke dalam baskom yg penuh air. Air yg meluap ditampung lagi ditimbangnya. Kemudian ia mencelupkan mahkota ke baskom kedua yg juga penuh air. Baskom pertama lagi kedua sama besarnya. Ternyata air yg meluap dari baskom kedua lebih banyak daripada air yg meluap dari baskom pertama. Dari kejadian ini Archimedes tahu, bahwa mahkota raja tidak terbuat dari emas murni. Bahkan setelah ia mengadakan pembuktian selanjutnya, ia angsal tahu dengan tepat jumlah emas lagi perak dalam mahkota itu. Bagaimana penjelasannya?
 
 
Ambil bola plasitik yg sebesar kepala. Kemudian ambillah batu yg seberat plastik itu. Ambillah dua ember yg sama besar lagi agak disisi air dengan penuh. Kemudian celupkan batu itu ke dalam ember kedua lagi bola plastik ke dalam ember pertama. Maka air yg tumpah dari ember pertama lebih banyak dari dengan air yg tumpah dari ember kedua. Mengapa? Karena benda yg ringan (bola plastik, perak) mempunyai volume lebih besar daripada benda yg berat (batu emas). Demikian juga perak memindahkan air lebih banyak daripada emas.

No comments:

Post a Comment