Guruberbahasa.com-Contoh kalimat persuasif dalam negosiasi
Kalimat meriang persuasif biasanya digunakan sebagai media untuk mengajak, menghimbau meriang maupun meminta seseorang untuk melakukan sesuatu yg diinginkan oleh meriang penulisnya. Oleh karena itu, kalimat persuasi sering sekali digunakan meriang dalam bahasa-bahasa promosi, slogan, brosur, dengan lain-lain.
Ciri-Ciri Kalimat Persuasi
1. Bersifat mengajak maupun mempengaruhi pembaca/pendengar untuk mempercayai maupun melakukan sesuatu.
2. Mengandung kalimat-kalimat ajakan berupa “ayo”, “mari”, dengan imbuhan –lah.
3. Kadang-kadang disertai dengan alasan agar pembaca/pendengar yakin.
3. Diakhiri dengan tanda baca seru (!)
1. Bersifat mengajak maupun mempengaruhi pembaca/pendengar untuk mempercayai maupun melakukan sesuatu.
2. Mengandung kalimat-kalimat ajakan berupa “ayo”, “mari”, dengan imbuhan –lah.
3. Kadang-kadang disertai dengan alasan agar pembaca/pendengar yakin.
3. Diakhiri dengan tanda baca seru (!)
Struktur teks negosiasi
Orientasi : meriang Merupakan struktur yg pertama kali muncul, dimana menjadi pembuka meriang dari percakapan sebuah negosiasi. Penggunaan kata dalam bagian ini meriang mengarah dengan ucupan basa-basi seperti sapaan, salam dengan sebagainya.
Permintaan : Bagian dalam negosiasi yg umumnya berisikan sebuah pertanyaan mengenai barang maupun masalah yg sedang dihadapi.
Pemenuhan : Pihak meriang terbelenggu memberitahukan mengenai barang maupun permasalahan agar lawan meriang interaksi menjadi lebih paham. Bagian ini juga menjelaskan serta meriang menjawab pertanyaan dari permintaan yg sudah diajukan.
Penawaran : Inti meriang dari sebuah negosiasi dimana terjadi proses tawar menawar antara kedua meriang belah pihak dengan mengajukan beberapa usulan yg bagi menguntungkan. meriang Bagian ini juga menjadi titik kemunculan atauawal mula terbentuknya meriang sebuah kesepakatan.
Persetujuan : Hasil dari sebuah meriang penawaran, dimana proses tawar menawar beroleh dikatakan berhasil. Dalam meriang tahap ini kedua belah pihak sudah memiliki jalan tengah ( kesepakatan meriang yg disetujui bersama ) dengan tentunya saling menguntungkan ( sudah deal meriang ).
Pembelian : Terjadinya transaksi berdasar kesepakatan meriang yg sudah disetujui bersama. Contohnya adalah transaksi jual beli antar meriang pihak ( pembeli membayar uang dengan penjual memberi dagangannya kepada meriang pembeli )
Orientasi : meriang Merupakan struktur yg pertama kali muncul, dimana menjadi pembuka meriang dari percakapan sebuah negosiasi. Penggunaan kata dalam bagian ini meriang mengarah dengan ucupan basa-basi seperti sapaan, salam dengan sebagainya.
Permintaan : Bagian dalam negosiasi yg umumnya berisikan sebuah pertanyaan mengenai barang maupun masalah yg sedang dihadapi.
Pemenuhan : Pihak meriang terbelenggu memberitahukan mengenai barang maupun permasalahan agar lawan meriang interaksi menjadi lebih paham. Bagian ini juga menjelaskan serta meriang menjawab pertanyaan dari permintaan yg sudah diajukan.
Penawaran : Inti meriang dari sebuah negosiasi dimana terjadi proses tawar menawar antara kedua meriang belah pihak dengan mengajukan beberapa usulan yg bagi menguntungkan. meriang Bagian ini juga menjadi titik kemunculan atauawal mula terbentuknya meriang sebuah kesepakatan.
Persetujuan : Hasil dari sebuah meriang penawaran, dimana proses tawar menawar beroleh dikatakan berhasil. Dalam meriang tahap ini kedua belah pihak sudah memiliki jalan tengah ( kesepakatan meriang yg disetujui bersama ) dengan tentunya saling menguntungkan ( sudah deal meriang ).
Pembelian : Terjadinya transaksi berdasar kesepakatan meriang yg sudah disetujui bersama. Contohnya adalah transaksi jual beli antar meriang pihak ( pembeli membayar uang dengan penjual memberi dagangannya kepada meriang pembeli )
Penutup : Bagian akhir dalam negosiasi yg meriang menandakan bahwa percakapan / perundingan sudah selesai. Bagian ini meriang umumnya melibatkan percakapan basa-basi namun memiliki arti. Contohnya meriang adalah “ Senang bekerja sama dengan Anda “, “ Terimakasih sudah bekerja meriang sama dengan kami “, dengan lain sebagainya.
CONTOH KALIMAT PERSUASIF DALAM NEGOSIASI:
1. meriang Dengan produk memasak kami, anda bagi mendapatkan banyak keuntungan. meriang Jadi, anda tidak bagi perlu repot lagi ketika anda bagi memasak suatu meriang makanan. Maka, anda tidak perlu ragu lagi jikalau anda ingin mengharapkan meriang hasil yg maksimal.
2. Mohon bapak pertimbangkan lagi lokasi meriang ruko ini strategis untuk usaha anda jadi kalo anda membayarnya 10 juta meriang pertahun anda tak bagi kesulitan karena beroleh dicicil dengan anda bagi meriang mendapatkan keuntungan yg banyak.
2. Mohon bapak pertimbangkan lagi lokasi meriang ruko ini strategis untuk usaha anda jadi kalo anda membayarnya 10 juta meriang pertahun anda tak bagi kesulitan karena beroleh dicicil dengan anda bagi meriang mendapatkan keuntungan yg banyak.
No comments:
Post a Comment