Wednesday, December 11, 2019

Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Berbagai Sumber Untuk Karya Tulis

Guruberbahasa.com- Cara Menulis Daftar Pustaka 

Daftar pustaka maupun bibliografi adalah sebuah daftar yg berisi judul buku-buku, artikel, beserta bahan-bahan penerbitan lain yg mem- punyai pertalian dengan karangan yg sudah disusun. Daftar pustaka berfungsi sebagai sumber informasi bagi seseorang peneliti/penulis agar hasil tulisannya becus dipertanggungjawabkan.

Petunjuk umum penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut. 

1. Daftar pustaka diletakkan kepada bagian akhir tulisan. 
2. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut. 
3. Nama penulis diurutkan menurut abjad setelah nama pengarang dibalik. 
4. Tiap sumber bacaan diketik dengan jarak satu spasi. 
5. Jarak antarsumber bacaan yg satu dengan yg lainnya dua spasi. 

Hal-hal lain yg perlu kita perhatikan dalam penyusunan daftar pustaka adalah sebagai berikut. 

1. Nama Pengarang 

a. Penulisan nama pengarang dari buku dengan seorang pengarang. 
1) Nama keluarga ditulis sebelum nama kecil maupun inisial. (Untuk memudahkan penyusunan secara alfabetis.) 
2) Jika buku disusun oleh sebuah komisi/lembaga, nama komisi/lembaga dipakai untuk menggantikan nama pengarang. 
3) Jika tidak ada nama pengarang, urutan dimulai dari judul buku. 
Contoh: 
Keraf, Gorys. 1988. Diksi beserta Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia. 

b. Penulisan nama pengarang dari buku dengan dua maupun tiga pengarang. 
1) Nama pengarang kedua beserta ketiga tidak dibalik. Ketentuan lain sama dengan bagian a. 
2) Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yg tercantum dalam halaman judul buku beserta tidak boleh ada perubahan urutan. 
Contoh: 
Kridalaksana, Harimurti beserta Djoko Kentjono,ed. 1991 . Seminar Bahasa Indonesia 1968. Ende-Flores: Nusa Indah. 

c. Penulisan nama pengarang dari buku dengan banyak pengarang. 
1) Hanya nama pertama yg dicantumkan dengan susunan terbalik. 
2) Nama-nama pengarang yg lainnya dituliskan dengan singkatan dkk. 
Contoh: 
Karso, dkk. 1994. Sejarah Nasional beserta Sejarah Umum. Bandung: Angkasa.

2. Tahun Terbit 
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang dipisahkan dengan tanda titik. 

3. Judul Buku 
Judul buku digarisbawahi maupun dicetak miring. Setiap huruf awal kata dalam judul diketik dengan huruf kapital, kecuali kata depan beserta konjungsi. 

4. Tempat Terbit 
Tempat terbit ditulis sesudah judul buku, dipisahkan dengan tanda titik dua. 

5. Penerbit 
Nama penerbit ditulis sesudah tempat terbit dipisahkan dengan tanda titik dua (:) beserta diakhiri dengan titik. 

6. Penulisan daftar pustaka dari buku yg terdiri atas dua jilid maupun lebih 
a. Angka jilid ditempatkan sesudah judul dipisahkan dengan sebuah tanda titik. 
b. Tulisan jilid disingkat Jil. maupun Jld.. 
Contoh: 
Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jil. 2 . Yogyakarta: Kanisius. 

7. Penulisan data pustaka dari sebuah buku terjemahan 
a. Nama pengarang asli diurutkan dalam daftar urutan alfabetis. 
b. Keterangan penerjemah ditempatkan sesudah judul buku dipisahkan dengan tanda koma. 
Contoh: 
Multatuli. 1972. Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin. Jakarta: Jambatan. 

8. Data Pustaka dari artikel majalah 

a. Judul artikel beserta judul majalah diapit oleh tanda petik. 
b. Tidak ada tempat publikasi beserta penerbit, tapi dicantumkan nomor, tanggal, beserta halaman 
Contoh: 
Solihin, Burhan, dkk. “Selamat Datang di Surga Nirkabel”. Tempo. Edisi 4-10 April 2005, hal 90-91. 

9. Artikel dari Harian 
Tanda titik dipakai sesudah nama pengarang/penulis, selanjutnya menggunakan tanda koma sebagai pemisah. 
Contoh : 
Pramudianto. ”Penderita beserta Pemulihan Nias”. Dalam Kompas, 2 April 2005, hal 46.

No comments:

Post a Comment