Guruberbahasa.com- Macam-Macam Majas dengan Contohnya
1. Litotes
Majas yg dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri. Sesuatu hal dinyatakan kurang dari keadaan sebenarnya ataupun suatu pikiran dinyatakan dengan menyangkal lawan katanya.
Contoh:
a. Kedudukan saya ini tidak ada artinya sama sekali.
b. Apa yg kami hadiahkan ini sebenarnya tidak ada artinya sama sekali bagimu.
2. Paradoks
Majas yg mengandung pertentangan nyata dengan fakta-fakta yg ada. Paradoks angsal juga berarti semua hal yg menarik perhatian karena kebenarannya.
Contoh:
a. Ia mati kelaparan di tengah-tengah kekayaan yg berlimpah-limpah.
b. Dina merasa kesepian di tengah-tengah keramaian kota.
3. Pleonasme
Majas ini mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada yg diperlukan.
Contoh:
a. Saya sudah mendengar hal itu dengan telinga saya sendiri.
b. Saya melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri.
4. Elipsis
Majas ini berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yg dengan lekeh angsal diisi ataupun ditafsirkan sendiri oleh pembaca ataupun pendengar, sehingga struktur gramatikal ataupun kalimatnya memenuhi pola yg berlaku. Contoh: Masihkah kau tidak percaya bahwa dari segi fisik engkau tak apa-apa, badanmu sehat; tetapi psikis ... .
5. Metonimia
Majas ini mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yg sangat dekat.
Contoh:
Pena lebih berbahaya dari pedang.
6. Persamaan ataupun simile
Majas ini mengandung perbandingan yg bersifat eksplisit. Yang dimaksud dengan perbandingan yg bersifat kentara adalah langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yg lain. Untuk itu, ia memerlukan upaya yg secara kentara menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dengan sebagainya.
Contoh:
a. Kikirnya seperti kepiting batu.
b. Mukanya merah laksana kepiting rebus.
7. Metafora
Majas ini semacam analogi yg membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yg singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dengan sebagainya. Makna sebuah metafora dibatasi oleh sebuah konteks.
Contoh:
Perahu itu menggergaji ombak.
8. Personifikasi
Majas kiasan yg menggambarkan benda-benda mati seolah- olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Personifikasi (penginsanan) merupakan suatu corak khusus dari metafora, yg mengiaskan benda-benda mati bertindak, berbuat, berbicara seperti manusia.
Contoh:
a. Angin yg meraung di tengah malam yg gelap itu menambah lagi ketakutan kami.
b. Kata-katanya tajam seperti mata pisau.
9. Ironi ataupun sindiran
Majas ini ingin mengatakan sesuatu dengan makna ataupun maksud berlainan dari apa yg terkandung dalam rangkaian kata-katanya.
Contoh:
a. Saya tahu Anda adalah seorang gadis yg paling rupawan di dunia ini yg perlu mendapat tempat terhormat!
b. Kamu datang sangat tepat waktu, sudah 5 mobil tujuan kita melintas.
10. Sinisme
Sinisme adalah sindiran yg berbentuk kesangsian yg mengandung ejekan terhadap keikhlasan dengan ketulusan hati.
Contoh:
Tidak diragukan lagi bahwa Andalah orangnya, sehingga semua kebijaksanaan terdahulu harus dibatalkan seluruhnya!
11. Sarkasme
Majas ini lebih kasar dari ironi dengan sinisme. Majas sarkasme mengandung kepahitan dengan celaan yg getir.
Contoh:
a. Mulut harimau kau!
b. Lihat sang Raksasa itu! (maksudnya si Cebol)
No comments:
Post a Comment