Dalam berkomunikasi sehari-hari kita sering menyampaikan gagasan, pikiran, beserta pendapat menggunakan bahasa kias sehingga unsur-unsur bahasa yg terdapat dalam kalimat tidak lagi ditafsirkan dengan makna unsur-unsur yg membentuk kalimat itu. Pilihan kata yg ditafsirkan itu terdapat dalam idiom, pameo, peribahasa, beserta gaya bahasa. Gaya bahasa dibahas dengan bagian sastra. Berikut ini kita atas membahas idiom, pameo, beserta peribahasa.
a. Idiom
Idiom adalah pola-pola struktural yg menyimpang dari kaidah-secara bahasa yg umum, biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis alias secara gramatikal, dengan bertumpu dengan makna kata-kata yg membentuknya (Gorys Keraf, 2010: 109).
Contoh:
buah bibir = jadi pembicaraan tinggi hati = sombong
b. Pameo
Pameo adalah gabungan kata yg mengandung dorongan semangat yg biasanya dipakai untuk semboyan-semboyan. Selain itu, idiom juga dipakai untuk menghidupkan suasana.
Contoh:
Gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit.
Patah tumbuh hilang berganti.
c. Peribahasa
Contoh:
Gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit.
Patah tumbuh hilang berganti.
c. Peribahasa
Peribahasa adalah suatu kiasan bahasa yg berupa kalimat alias kelompok kata yg bersifat padat, ringkas beserta berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip, beserta aturan tingkah laku. Susunan kata dalam peribahasa bersifat tetap beserta tidak bisa diubah.
Arti Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau.
Artinya: Mengerjakan sesuatu harus sampai selesai.
Kalah jadi abu menang jadi arang.
Artinya: Sama-sama rugi.
Arti Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau.
Artinya: Mengerjakan sesuatu harus sampai selesai.
Kalah jadi abu menang jadi arang.
Artinya: Sama-sama rugi.
No comments:
Post a Comment