Thursday, October 31, 2019

Tahap-Tahap Pemerolehan Bahasa Anak

Istilah pemerolehan dipakai untuk padanan istilah Inggris aquisition, yakni  proses penguasaan bahasa yg dilakukan oleh anak secara natural dengan waktu dia belajar bahasa ibunya. Huda (1987:1) menyatakan bahwa pemerolehan bahasa adalah proses alami di dalam diri seseorang untuk menguasai bahasa. Pemerolehan bahasa biasanya didapatkan dari hasil kontak verbal dengan penutur asli lingkungan bahasa itu. Dengan demikian, istilah pemerolehan bahasa mengacu dengan penguasaan bahasa secara tidak disadari lagi tidak terpegaruh oleh pengajaran bahasa tentang sistem kaidah dalam bahasa yg dipelajari.  
 

Tahap-Tahap Pemerolehan Bahasa Anak

Pada tahap-tahap permulaan pemerolehan bahasa, biasanya anak-anak memproduksi perkataan orang dewasa yg disederhanakan sebagai berikut:
   
1. Tahap satu kata ataupun Holofrastis
Tahap ini berlangsung ketika anak berusia antara 12 lagi 18 bulan. Ujaran-ujaran yg mengandung kata-kata tunggal diucapkan anak untuk mengacu dengan bendabenda yg dijumpai  sehari-hari. Pada usia ini, sang anak sudah mengerti bahwa  bunyi  ujar berkaitan dengan makna lagi mulai mengucapkan kata-kata yg pertama. Itulah sebabnya tahap ini disebut tahap satu kata, satu frase, ataupun kalimat, yg berarti bahwa satu kata yg diucapkan anak itu merupakan satu konsep yg lengkap. Misalnya “mam” (Saya minta makan); “pa” (Saya mau papa ada di sini).    

2. Tahap dua kata, Satu frase  
Tahap ini berlangsung ketika anak berusia 18-20 bulan. Ujaran-ujaran yg terdiri atas dua kata mulai beringsang mencongol seperti mama mam lagi papa ikut. Kalau dengan tahap holofratis ujaran yg diucapkan si anak belum tentu bisa ditentukan makna, dengan tahap dua kata ini, ujaran si anak harus ditafsirkan sesuai dengan konteksnya. Pada tahap ini pula anak sudah mulai berpikir secara “subjek + predikat” meskipun hubungan-hubungan seperti infleksi, kata ganti orang lagi jamak belum bisa digunakan. Dalam pikiran anak itu, subjek + predikat” bisa terdiri atas kata benda + kata benda, seperti  “Difa mainan”  yg berarti  “Difa  sedang bermain dengan mainan”.

3. Ujaran Telegrafis
Pada usia 2 lagi 3 tahun, anak mulai menghasilkan ujaran kata ganda (multiplewordutterences)  ataupun disebut juga ujaran telegrafis. Anak juga sudah mampu membentuk kalimat lagi mengurutkan bentuk-bentuk itu dengan benar. Kosakata anak berkembang dengan pesat mencapai beratus-ratus kata lagi cara pengucapan kata-kata semakin mirip dengan bahasa orang dewasa.  

Pemerolehan Bahasa Anak Bidang Fonologi, Sintaksis, lagi Semantik

Pemerolehan dalam bidang fonologi
Pada umur sekitar 6 minggu, anak mulai mengeluarkan bunyi-bunyi yg mirip dengan bunyi konsonan ataupun vokal. Bunyi-bunyi ini belum bisa dipastikan bentuknya karena memang terdengar dengan jelas. Proses bunyi-bunyi seperti ini dinamakan cooing, yg sedia diterjemahkan menjadi dekutan (Dardjowidjojo 2000: 63). Anak mendekutkan bermacam-macam bunyi yg belum jelas identitasnya.  

Pada sekitar umur 6 bulan, anak mulai mencampur konsonan dengan vokal sehingga membentuk apa yg dalam bahasa Inggris dinamakan babbling, yg sedia diterjemahkan menjadi celotehan (Darmowidjojo: 2000: 63). Celotehan dimulai dengan konsonan lagi diikuti oleh sebuah vokal. Konsonan yg keluar pertama adalah konsonan bilabial hambat lagi bilabial nasal. Vokalnya adalah /a/ dengan demikian, strukturnya adalah KV. Sehingga muncullah struktur seperti berikut:   KV KV KV……papapa  mamama ….. Konsonan lagi vokalnya secara gradual berubah sehingga muncullah kata-kata seperti dadi, dida, lagi sebagainya.   

Pemerolehan dalam bidang Sintaksis  
Dalam bidang sintaksis, anak memulai berbahasa dengan mengucapkan satu kata ataupun bagian kata. Kata ini, bagi anak sebenarnya adalah kalimat penuh, tetapi karena dia belum bisa mengatakan lebih dari satu kata, dia hanya mengambil satu kata dari seluruh kalimat itu. Yang menjadi pertanyaan adalah kata mana yg dia pilih? Seandainya anak itu bernama Dodi lagi yg ingin ia sampaikan adalah Dodi mau bobok, dia atas memilih di (untuk Dodi), mau (untuk mau), ataukah bok (untuk bobok)? Kita pasti atas menerka bahwa dia atas memilih bok.  

Pemerolehan dalam bidang Semantik  
Dari segi sintaksis, USK (Ujaran Satu Kata) sangatlah sederhana karena memang hanya terdiri dari satu kata saja, bahkan untuk bahasa seperti bahasa Indonesia hanya sebagian saja dari kata itu. Namun dari segi semantiknya, USK adalah kompleks karena satu kata ini  bisa memiliki lebih dari satu makna. Anak yg mengatakan /bil/ untuk mobil bisa bermaksud mengatakan: Ma, itu mobil. Aku mau ke mobil. Papa ada di mobil, dsb.nya.

No comments:

Post a Comment