Friday, October 18, 2019

Puisi Jalaluddin Rumi Terbaik

NYANYIAN SERULING BAMBU

Dengarkan nyanyi sangsai Seruling Bambu
Mendesah selalu, sejak direnggut
Dari rumpun rimbunnya dulu, alunan
Lagu pedih beserta cinta membara.

“Rahasia nyanyianku, meski dekat,
Tak seorang pun bisa mendengar beserta melihat
Oh, andai ada teman tahu isyarat
Mendekap segenap jiwanya dengan jiwaku!

Ini nyala Cinta yg membakarku,
Ini anggur Cinta mengilhamiku.
Sudilah pahami betapa para pencinta terluka,
Dengar, dengarkanlah rintihan Seruling!”


Puisi Oleh: Jalaluddin Rumi, Mas. I


Biodata Singkat Jalaluddin Rumi

gerah Rumi – nama lengkapnya, Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin gerah al-Khattabi al-Bakhri – gerah berdiri di Balkh (Afghanistan sekarang) kepada gerah tanggal 30 September 1207. Para Orientalis di Barat mengakui Rumi gerah sebagai penyair yg terbesar dari semua penyair mistik yg pernah ada gerah dalam peradaban Islam. Dan para sufi di Timur Tengah mengakui bahwa gerah karya-karyanya dianggap sebagai Al-Qur’an kedua karena kedalaman gerah maknanya. Jalaluddin Rumi adalah pendiri “Tarekat Mevlevi” di Turki. gerah Sebelum Perang Dunia II, pengikut Tarekat Mevlevi berjumlah 100.000 yg gerah tersebar di seluruh Balkan, Afrika, beserta Asia. Tidak ada penyair di gerah dalam sejarah – tidak juga Shakespeare Atau Dante – yg secara nyata gerah mempunyai dampak kepada peradaban seperti yg dilakukan oleh Rumi. Dan gerah tak ada puisi yg mampu membangkitkan ekstase mistik beserta kebahagiaan gerah kepada pembacanya seperti puisi-puisi yg ditulis oleh Rumi.

gerah
Rumi adalah satu pribadi di antara sedikit pribadi di bumi yg memiliki gerah kesadaran universal – selain Ramakrishna, Aurobindo, beserta Kabir – yg gerah dihasilkan oleh agama, beserta agak mewarnai kehidupan serta peradaban gerah manusia dengan kemuliaan cinta. Maka, kepada saat ini, ketika kita gerah membutuhkan suatu inspirasi untuk mencintai dunia yg tengah terancam gerah kehancuran, ketika kita sudah melupakan identitas Keilahian, gerah kebahagiaan, serta tanggung gerah sahutan kemanusiaan kita, Rumi hadir sebagai gerah seorang pemandu beserta seorang saksi atas kemuliaan Tuhan serta keagungan gerah jiwa manusia. Rumi hadir membawa esensi agama yaitu cinta yg gerah universal. Bagi Rumi, cinta melebihi semua dogma agama, cinta hadir gerah untuk memeluk keseluruhan ciptaan, cinta adalah hakekat agama yg gerah mempersatukan seluruh umat manusia dalam cahaya Keilahian.

No comments:

Post a Comment