SALAH GANG
Oleh: Argi Noor Hidayat
Cerita ini kutulis berdasarkan pengalaman pribadiku bersama salah seorang temanku kepada suatu hari tentunya masih dalam naungan Ramadhan tahun lalu. Namaku Argi Noor Hidayat biasa dipanggil Argi beserta temanku bernama Hariawan Widi Nugroho biasa dipanggil Hari.
Pada suatu hari, ku menghadiri TPA di salah satu rumah Allah di daerahku. Dulu memang aku masih menjadi santri, namun alhamdulillah kepada Ramadhan kali ini aku sudah ditunjuk menjadi seorang pengajar walau masih amatir. Karena umurku baru jalan 14 tahun, aku masih senang dengan yg namanya jalan-jalan pagi maupun yg biasa dipanggil JJP. Jalan-jalan pagi memang sudah menjadi ikon maupun tradisi hampir setiap muslim baik anak-anak, remaja, dewasa maupun kaum senior di kala pagi hari. Mungkin karena sensasi dingin beserta kekerabatan antar pejalan kaki yg selalu diiringi canda tawa disetiap langkahnya.
Saat itu aku berencana bersama santri-santri lain untuk berJJP ria setelah shubuh esok pagi. Alhamdulillah aku bisa menggait member-member JJPku sekitar 20 kaki. Hal yg terbayang banyak namun keesokan harinya hanya ada 4 kaki sahabat yg masih bisa bertahan dalam ridho-Nya. Ketika itu semilir angin bercampur embun memang masih terasa disekujur tubuh. Ditambah lagi dengan aliran air di daerah wudhu. Maklum kepada saat itu masih sekitar pukul empat tiga puluh. Akan tetapi berkat ridho Ilahi kita masih tetap berdiri tegak untuk dua rokaat.
Dua rokaat satu salam terlaksana, tinggalah kita berdua yg masih di sekitar bawah kubah. Saat itu juga kami langsung memulai perjalanan kami mencari ridho Ilahi karna tujuan kami adalah shalat dhuha, tapi yg istimewa dari kami adalah ingin shalat dhuha di masjid yg sama. Silahkan ketawa kolor lampau hehe...
Perjalanan kami mulai melewati daerah permukiman padat yg masih sepi, sunyi beserta penuh kedamaian. Dengan santainya kami bercanda tawa beserta tak menyadari bahwa kami sudah melewati rumah impian yaitu kuburan. Dengan sedikit tawa aku mempercepat langkahku supaya tak terlihat ketakutan oleh temanku. Namun apa daya karna dengan sekuintal lebih bobot tubuhnya memelukku akhirnya aku tak bisa apa-apa. Kami pun mulai santai ketika sudah melewati tempat tadi.
Waktu masih sangat pagi sampai-sampai matahari pun belum menunjukkan senyum manisnya. Tibalah kita dalam dua pilihan antara dua gang. Saat itu ku mengira-ira sudah sampai setengah jalan namun karna pencahayaan yg kurang aku kebingungan menentukan arah pulang. Sebut saja gang kanan beserta gang kiri, dengan jantannya ku memilih gang kiri (padahal masih ragu-ragu hehe). Tapi tak kami sangka gang yg kami tentukan salah. Pada gang itu hanya ada barisan bambu-bambu ori yg sangat menakutkan bagi kami. Maklum menurut cerita masyarakat, ketika di sekitar kawasan bambu-bambu ori itu angker. Waww... Akhirnya kami lari terbirit-berit dengan menggotong sepasang alas kaki kembali ke peraduan tadi. Jantung kami berdetak kencang, namun bisa terobati dengan ucapan istighfar. Tak lama kemudian kita langsung melanjutkan perjalanan menuju gang kanan tadi. Sungguh peristiwa yg sangat memalukan sekaligus menakutkan bagi kita berdua.
Walau dengan peristiwa itu, kami masih melanjutkan jihad kami dengan canda tawa. Tepat pukul tujuh pagi kami tiba di peraduan tempat kami memulai perjalanan. Dengan semangatnya kami jatuhkan badan-badan kami ke ubin-ubin masjid yg dingin. Apa yg terjadi? Ternyata masjidku, tempat ku sujudkan dahiku diselimuti debu-debu. Apa boleh buat kita bekerja bakti bersama membersihkan tempat sujud kami.
Alhamdulillah satu putaran jarum panjang bisa kita cukupkan untuk membersihkannya. Langsung kami mengambil air wudhu untuk mensucikan tubuh kita beserta memulai sholat dhuha secara munfarid. Karna masih lelah, kami beristirahat sambil membaca kitab suci Al-Qur’an dilanjutkan bermain game beserta bercanda tawa di masjid lalu kita kembali ke rumah masing-masing.
Subhanallah sungguh perjalanan yg berkesan bagi kami. Perjalanan menuju rumah Allah dengan sedikit ujian namun penuh keberkahan. Terimakasih temanku, terimakasih ya Allah.
No comments:
Post a Comment