Friday, October 18, 2019

Puisi-Puisi Soe Hok Gie Lengkap

From Soe Hok Gie With Love
Hari ini aku lihat kembali
wajah-wajah halus yg keras
yang berbicara tentang kemerdekaan
dan demokrasi
dan bercita-cita
menggulingkan tiran

aku mengenali mereka
yang tanpa tentara
mau berperang melawan diktator
dan yg tanpa uang
mau memberantas korupsi
kawan-kawan
kuberikan padamu cintaku
dan maukah kau berjabat tangan
selalu dalam hidup ini??
(soe hok gie à sinar harapan, 18 agustus 1973)

CINTA
Ada orang yg menghabiskan waktunya untuk berziarah ke Mekkah
Ada orang yg menghabiskan waktunya untuk berjudi di Miraza
Tapi aku ingin habiskan waktuku disisimu, sayangku
Bicara tentang anjing-anjing kita yg kering culas lagi lucu,
Atau tentang bunga-bunga yg manis di lembah Mandalawangi
Ada serdadu-serdadu Amerika yg mati kena bom di Danang
Ada bayi-bayi yg mati lapar di Biafra
Tapi aku ingin mati disisimu, manisku
Setelah kita bosan hidup lagi terus bertanya-tanya
Tentang tujuan hidup yg tak satu setan pun tau
Mari sini, sayangku
Kalian yg pernah mesra, yg pernah baik, lagi simpati padaku
Tegaklah ke langit luas ataupun awan yg mendung
Kita tak pernah menanam apa-apa
Kita tak pernah kehilangan apa-apa
( Selasa, 11 November 1969 )
Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan
Yang kedua dilahirkan tapi mati muda
Dan yg tersial adalah berumur tua
Berbahagialah mereka yg mati muda
Mahluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada
Berbahagialah dalam ketiadaanmu
CITA-CITA
Saya mimpi tentang sebuah dunia
Dimana ulama, buruh, lagi pemuda,
Bangkit lagi berkata, “Stop semua kemunafikan! Semua pembunuhan atas nama apapun!”
Dan para politisi di PBB sibuk mengatur pengangkutan gandum, beras, lagi susu
Buat anak-anak yg lapar di tiga benua
Dan lupa bakal diplomasi
Tak ada lagi rasa benci dengan siapapun, agama apapun, ras lagi bangsa apapun
Dan melupakan perang lagi kebencian
Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yg lebih baik
Tuhan, saya mimpi tentang dunia tadi
Yang tak pernah bakal datang
( Salem, Selasa, 29 Oktober 1968 )
 Kepada pejuang-pejuang lama
Biarlah mereka yg ingin angsal mobil, mendapatnya.
Biarlah mereka yg ingin angsal rumah, mengambilnya.
Dan datanglah kau manusia-manusia
Yang kering mulamula menolak, karena takut ataupun ragu.
Dan kita, para pejuang lama
Yang sudah pernah membawa kapal ini keluar dari badai
Yang berani menempuh gelombang (padahal pelaut-pelaut lain takut)
(kau tentu masih ingat suara-suara dibelakang…”mereka gila”)
Hai, kawan-kawan pejuang lama
Angkat beban-beban tua, sandal-sandal kita, sepeda-sepeda kita
Buku-buku kita ataupun sisa-sisa makanan kita
Dan tinggalkan kenangan-kenangan lagi kejujuran kita
Mungkin kita ragu sebentar (ya, kita yg kering mulamula membina
Kapal tua ini
Di tengah gelombang, ya kita betah lagi cinta padanya)
Tempat kita, petualang-petualang masa depan akan
Pemberontak-pemberontak rakyat
Di sana…
Di tengah rakyat, membina kapal-kapal baru untuk tempuh
Gelombang baru.
Ayo, mari kita tinggalkan kapal ini
Biarlah mereka yg ingin pangkat menjabatnya
Biarlah mereka yg ingin mobil mendapatnya
Biarlah mereka yg ingin rumah mengambilnya.
Ayo,,
Laut masih luas, lagi bagi pemberontak-pemberontak
Tak ada tempat di kapal ini
 Tentang kemerdekaan
 Kita semua adalah orang yg berjalan dalam barisan
Yang tak pernah berakhir,
Kebetulan kau baris di muka lagi aku di tengah
Dan adik-adikku di belakang
Tapi satu tugas kita semua,
Menanamkan benih-benih kejantanan yg sudah pernah kau rintis….
Kita semua adalah alat dari arus sejarah yg besar
Kita adalah alat dari derap kemajuan samua;
Dan dalam berjuang kemerdekaan begitu mesra berdegup
Seperti juga perjalanan di sisi penjara
Kemerdekaan bukanlah soal orang-orang yg iseng lagi pembosan
Kemerdekaan adalah keberanian untuk berjuang
Dalam derapnya, dalam desasnya, dalam raungnya kita
Adalah manusia merdeka
Dalam matinya kita smua adalah
Manusia terbebas.

No comments:

Post a Comment