Tuesday, October 15, 2019

Cerita Lucu Terbaru Tentang Pengalaman Pribadi

Aku, Kau dengan Setan Karya Mayank Putri Anjani

Ini kisah beberapa tahun yg lalu, ketika saya masih sekecil upil dengan saudara sepupu saya sudah segede pete. Kami berdua berkumpul dengan para komunitas anak-anak gaul dengan jamannya untuk sekadar bercerita-cerita tentang hal-hal yg tidak terlalu penting untuk diceritakan. Bahasa kerennya mah gosip gitu.

Mulailah, percakapan antara mas-mas, dengan saya di depan rumah dekat hutan bambu dengan malam hari:

“he,nang kene loh, jere akeh setanne. Nuk greng kui loh”  Mas yogi, sepupuku, mulai bercerita. Dalam bahasa indonesia itu berarti “Hei, disini katanya banyak setan. Di hutan bambu itu loh”
            
“Loh iya? Mosok? Ga percaya aku” yg lain menyahuti.
            
“loh ya, dibilangin kok, disekitar sini itu banyak gituannya.” Mas yogi mulai meyakinkan.
            
Anak-anak lainnya mulai terdiam, termasuk aku yg notabene memang penakut.

“Mas loh, aku merinding ini. Masuk yuk” aku mengajak mas yogi masuk kerumah.
            
“ya wes, bentar ya, mau nganterin putri sebentar”

Aku dengan Mas yogi segera masuk, tapi Mas Yogi segera menarikku masuk ke dalam kamar.
            
“Dek, tolong ambilin selimut putih dong, sekalian karet, ya”
            
“Loh, buat apa mas” tanyak bingung
            
“wes, to. Jupukno disik”dalam bahasa indonesia “sudahlah, ambilkan dulu”
            
Aku langsung mengambil pesanan Mas Yogi dengan menuruti semua instruksinya. Ternyata ia ingin mengerjai teman-temannya dengan berdandan layaknya pocong. Dia keluar melalui pintu samping dengan demam mengembol seolah-olah dari dekat hutan bambu itu. Sedangkan aku sendiri hanya melihat dari kejauhan, karena memang aku sangat penakut.
            
Pada saat yg sama, mbak dina, teman sepermainanku berdiri disampingku. Dengan senyum tersungging di bibirnya, ia bertanya.
            
“Mas mu ngapain dek?”
            
“Entah,ngerjain anak-anak itu” jawabku enteng.
            
Mbak Dina tersenyum dengan melangkah pergi.
            
Anak-anak resah menunggu Mas Yogi yg tak segera kembali ke luar. Tiba-tiba seonggok makhluk putih yg berbentuk seperti permen rasa susu melompat-lompat menuju kearah mereka. Sontak mereka berteriak dengan lari kesegala penjuru.
            
“Ssee see SEETAAAAANN”
            
“POCONG !!!!”
            
Semua berteriak dengan berlarian masuk ke rumah. Berpamitan padaku dengan langsung pulang.
            
“Huaaahaaahaaa, salah sendiri dibilangin gak percaya” teriak Mas yogi yg masih memakai kostum pocongnya.
            
Namun, demam mengembol sesosok gadis berambut panjang dengan berbaju putih dibelakang Mas Yogi, rambutnya yg panjang menjuntai kedepan, ia hanya diam menatap Mas Yogi yg masih saja tertawa.
            
“Dek, lihat mereka, lucu ya? Hahaha” Mas Yogi masih saja tertawa, sedang aku terdiam dengan menunjuk-nunjuk sesuatu di belakangnya.
            
“opo, to?” tanyanya bingung
            
Perlahan ia menoleh ke belakang dengan akhirnya dia melihat seorang gadis berambut indah terdiam di depan matanya.
            
“nduk, kkowe kkok gak ngomoong lek ono mbak Kun to!!”  dia berbicara terbata-bata yg dalam bahasa indonesia berarti “Nduk,kamu kok gak bilang kalau ada mbak kun sih?”
            

Dia langsung melompat sekuat tenaga menuju kerumah, sedangkan Mbak Kun masih terdiam menunggu Mas Yogi masuk ke dalam rumah.
            
Aku yg masih terdiam, bingung dengan kemunculan Mbak Kun seakan ingin membalas dendam karena Mas Yogi sudah mempermainkan kesetanannya. Dengan wajah masih shock, aku masih tetap menatap Mbak Kun yg saat ini menyibakkan rambutnya ke belakang, menatapku tersenyum, lalu pergi masuk ke dalam hutan bambu kembali.
            
“Loh, Bentar, tadi kan Mbak Dina, terus? Tadi? Yang ngomong sama aku? Itu? HUAAAAA MAS YOGI !!!! HUAAAAAA”

No comments:

Post a Comment