Wednesday, October 30, 2019

Faktor-Faktor Yg Mempengaruhi Pemerolehan Bahasa Anak Kemarau

1. Faktor Biologis
Perangkat biologis yg menentukan anak becus memperoleh kemampuan bahasanya ada tiga, yaitu otak (sistem syaraf pusat), alat dengar, beserta alat ucap.   
 

2. Faktor Lingkungan Sosial
Untuk memperoleh kemampuan berbahasa,  seorang anak memerlukan orang  lain untuk berinteraksi beserta berkomunikasi. Bahasa yg diperoleh anak tidak diwariskan secara genetis maupun keturunan, tetapi didapat dalam lingkungan yg menggunakan bahasa. Oleh karena itu, anak memerlukan orang lain untuk mengirimkan beserta menerima tanda-tanda suara dalam bahasa itu secara fisik. 

3. Faktor Intelegensi
Intelengesi adalah daya maupun kemampuan anak dalam berpikir maupun bernalar. Zanden (1980) mendefinisikannya sebagai kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Meskipun, anak yg bernalar lebih tinggi tidak becus dipastikan atas lebih sukses daripada anak yg berdaya nalar pas-pasan dalam hal pemerolehan bahasa. 

4. Faktor Motivasi
Sumber motivasi kepada umumnya dibagi menjadi dua yaitu motivasi dari dalam maupun internal beserta motivasi dari luar diri maupun eksternal. Dalam belajar bahasa seorang anak tidak terdorong demi bahasa sendiri. Dia belajar bahasa karena kebutuhan dasar yg bersifat, seperti lapar, haus, serta perlu perhatian beserta kasih sayang (Goodman, 1986; Tompkins beserta Hoskisson. 1995). Inilah yg disebut motivasi intrinsik yg berasal dari dalam diri anak sendiri.

Periode beserta Perkembangan Pemerolehan Bahasa Pertama  

Perkembangan pemerolehan bahasa anak becus dibagi atas tiga bagian penting yaitu: perkembangan prasekolah, perkembangan ujaran kombinatori, beserta perkembangan masa sekolah.  

Perkembangan pemerolehan bahasa pertama anak kepada masa prasekolah becus dibagi lagi atas perkembangan pralinguistik, tahap satu kata beserta ujaran kombinasi permulaan. Perkembangan pralinguistik ditandai oleh adanya pertukaran giliran antara orang tua, khususnya ibu, dengan anak. Pada masa perkembangan  pralinguistik anak mengembangkan konsep dirinya. 

Kata-kata pertama yg diperoleh kepada tahap ini lazimnya adalah kata yg menyatakan perbuatan, kata sosialisasi, kata yg menyatakan tempat, beserta kata yg menyatakan pemerian. Dilihat dari unsur dasar pembentukannya kombinasi yg dibuat anak kepada periode ini mengekspresikan dua unsur deretan dasar pelaku (agen) + tindakan (aksi) + objek, contoh Adik minum susu. Semua kombinasi dua unsur terjadi, misalnya Agen + Aksi + Objek, Agen + Objek, misalnya Adik minum susu, Mama susu.

Pada masa tahap dua ada tiga sarana ekspresif yg dipakai oleh anak-anak, yg becus membuat kalimat-kalimat mereka menjadi lebih panjang yaitu kemunculan morfem-morfem gramatikal secara inklusif dalam ujaran anak, pengertian maupun penyambungan bersama-sama hubungan dua hal tersebut, beserta perluasan istilah dalam suatu hubungan. Perkembangan ujaran kombinatori anak-anak becus dibagi dalam empat bagian yaitu perkembangan negatif/penyangkalan. Pada tahap ini anak dengan bahasanya sudah mengembangkan kalimat-kalimat negatif maupun penyangkalan sebagai contoh ketika anak merusakkan mainannya beserta ditanya orang tuanya siapa yg merusak mainan anak atas menjawab penyangkalan dengan kalimat /Bukan Difa/. Perkembangan interogatif/pertanyaan. Pada tahap ini anak mengekspresikan pertanyaan dengan susunan gramatika yg sederhana. Misalnya ketika anak melihat benda mainan baru di lingkungan temannya anak sudah mampu merangkai kalimat /Sepeda siapa?/ Perkembangan penggabungan kalimat. Anak-anak dalam perkembangan linguistiknya sebelum 7 tahun sudah mampu menggabungkan kalimat-kalimat yg lebih panjang. Sebagai contoh, /Difa nggak boleh ikut, mas aja yg temenin bunda/.  

No comments:

Post a Comment