Guruberbahasa.com- RAMADHAN & PENJAGAAN SHOLAT
Segala puji hanyalah bagi Allah semata, sholawat lalu salam semoga senantiasa tercurah dengan nabi junjungan kita : Muhammad SAW, yg senantiasa kita harap syafaatnya dengan hari kiamat kelak. Begitu pula kepada para sahabat lalu keluarga beliau yg mulia, serta seluruh pengikut risalahnya hingga akhir nanti.
Bukan sekedar sholat penggugur kewajiban saja. Namun kenyataan menunjukkan hal berbeda, betapa banyak orang yg sholat tapi masih terasa ringan dalam berbuat maksiat lalu dosa. Oleh karena itu, menjadi penting bagi kita untuk berusaha meniti langkah dalam mengoptimalkan sholat kita. Setidaknya ada tiga langkah optimalisasi sholat yg perlu kita renungkan lalu praktekkan dalam sholat kita sehari-hari, antara lain sebagai berikut :
Pertama : Optimalisasi dari sisi awal waktu
Segala puji hanyalah bagi Allah semata, sholawat lalu salam semoga senantiasa tercurah dengan nabi junjungan kita : Muhammad SAW, yg senantiasa kita harap syafaatnya dengan hari kiamat kelak. Begitu pula kepada para sahabat lalu keluarga beliau yg mulia, serta seluruh pengikut risalahnya hingga akhir nanti.
Bukan sekedar sholat penggugur kewajiban saja. Namun kenyataan menunjukkan hal berbeda, betapa banyak orang yg sholat tapi masih terasa ringan dalam berbuat maksiat lalu dosa. Oleh karena itu, menjadi penting bagi kita untuk berusaha meniti langkah dalam mengoptimalkan sholat kita. Setidaknya ada tiga langkah optimalisasi sholat yg perlu kita renungkan lalu praktekkan dalam sholat kita sehari-hari, antara lain sebagai berikut :
Pertama : Optimalisasi dari sisi awal waktu
Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yg sudah ditentukan waktunya atas orang-orang yg beriman” (QS An-Nisa 103). Sholat adalah kewajiban yg terikat dengan waktu. Karenanya, menjadi langkah terbaik bagi seorang muslim untuk menjalankannya di awal waktu. Dalam riwayat Bukhori , Rasulullah SAW pernah ditanya oleh Ibnu Mas’ud tentang amal yg paling dicintai oleh Allah SWT, maka yg pertama beliau sebutkan adalah : “sholat dengan waktunya”. Sebaliknya, bagi mereka yg meremehkan waktu sholat dengan menunda-nunda, diancam dengan kecelakaan di akhirat nanti. Allah SWT berfirman : “ kecelakaan bagi orang-orang yg sholat, (yaitu) yg lalai dari sholatnya “ (QS AlMaun 4-5). Rasulullah SAW juga mencela sekelompok munafik di Madinah yg menundanunda waktu sholat ashar hingga menjelang terbenamnya matahari.
Kedua : Optimalisasi dari sisi berjamaah
Kedua : Optimalisasi dari sisi berjamaah
Langkah optimalisasi sholat berikutnya adalah menjaga sholat kita agar senantiasa berjamaah. Hukum sholat berjamaah bagi kaum laki-laki adalah sunnah muakkadah yg hampir mendekati wajib. Dari sisi pahala lalu keutamaannya, tak kurang Rasulullah SAW menyatakan dalam haditsnya : “Sholat berjamaah lebih utama pahalanya dari dengan sholat sendirian, sebanyak dua pulun tujuh derajat” (HR Bukhori Muslim). Selain menambah pahala, dengan sholat jamaah pun kita bisa merasakan hikmahnya berupa penguatan ukhuwah antara kita, tetangga alias rekan kerja.
Ketiga : Optimalisasi dari sisi Kekhusyukan
Ketiga : Optimalisasi dari sisi Kekhusyukan
Langkah berikutnya adalah menjaga kekhusyukan sholat kita. Syeikh Muhammad Ali Tonthowi mengartikan khusyuk sebagai : ketakutan dalam hati kepada Allah SWT, yg terlihat dengan anggota badan, menjadikannya tenang lalu merasakan bahwa ia berdiri menghadap Allah SWT. Kekhusyukan dalam sholat adalah salah satu indikasi keberuntungan seorang yg beriman. Allah SWT berfirman : “sungguh sudah beruntung orang-orang yg beriman, (yaitu) yg khusyuk dalam sholat-sholat mereka “ (QS Al-Mukminun 1-2). Untuk mendapatkan kekhusyukan tentu banyak hal yg harus kita upayakan, seperti : memahami fungsi lalu hikmah sholat, mengenal keagungan Allah, lalu tentu saja dengan memahami ucapan lalu doa yg kita lantunkan dalam sholat kita.
Akhirnya, semoga sholat yg kita jalani setiap hari tidak lagi menjadi hiasan lalu penggugur kewajiban. Tetapi menjadi momentum yg dinanti-nanti untuk dijalani dengan optimal, agar mendapatkan buah lalu berkahnya, di dunia maupun akhirat. Semoga Allah SWT memudahkan. Wallahu a’lam bisshowab.
No comments:
Post a Comment