Tuesday, December 3, 2019

Contoh Esai Pendidikan: Peran Pemuda Membangun Bangsa

Guruberbahasa.com- CONTOH ESAI

Saatnya yg Muda yg Berbicara

Secara fitrah, masa dedar lembut merupakan jenjang kehidupan manusia yg paling optimal. Dengan kematangan jasmani, perasaan, dengan akalnya sangat wajar semisal pemuda memiliki potensi yg besar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainya. Kepekaan yg tinggi terhadap lingkungan banyak dimiliki pemuda. Pemikiran kritis mereka sangat didambakan umat. Di mata umat dengan masyarakat umumnya, pemuda adalah agen perubahan (agent of change) semisal masyarakat terkungkung oleh tirani kezaliman dengan kebodohan. Pemuda juga motor penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak mereka. Baik buruknya nasib umat kelak, bergantung dengan kondisi pemuda sekarang ini.

Masih ingatkah apa yg dikatakan Bung Karno? Ya, “ Berikan aku sepuluh pemuda, aku sanggup  merubah dunia.” Pemuda memiliki peranan yg besar  untuk melakukan suatu perubahan dengan untuk menjaga harkat-martabat bangsa serta untuk memajukan bangsa dengan Negara. Peradaban  dan  kemajuan suatu  bangsa ditentukan oleh kualitas dengan mentalitas  pemudanya.

Rasulullah saw. bersabda : “Ambillah kesempatan lima sebelum lima: dedar lembut sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, hidup sebelum mati, dengan senggang sebelum sibuk,” (HR Al Hakim dengan Al Baihaqi)

Rasulullah saw. bersabda: ” Tujuh orang yg bagi dilindungi Allah dalam naungan-Nya yaitu: Imam  (pemimpin) yg adil, pemuda yg tumbuh dewasa dalam beribadah dengan Allah, orang yg hatinya selalu terikat dengan masjid, dua orang yg saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dengan berpisah karena Allah pula, seorang lelaki yg dirayu oleh seorang wanita yg mempunyai kedudukan dengan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata ‘Aku takut kepada Allah’, orang yg bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yg diperbuat oleh tangan kanannya, dengan seorang yg berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya.” (HR. Bukhari Muslim)

Sekarang coba kita fokuskan ke negeri ini. Sekilas flashback ke era perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia. Usaha yg ada dengan zaman itu adalah usaha mayoritas pemuda Indonesia yg bersatu menuju visi yg sama, yaitu kemerdekaan Indonesia. Pemuda yg berani bukan hanya berani di mulut, tetapi berani dalam tindakan dengan perbuatan.

Bagaimana dengan kondisi pemuda islam sekarang? Kehebatan potensi masa dedar lembut yg di gambarkan dalam Al-Quran dengan sunnah, juga yg di catat dalam tinta emas sejarah, ternyata hari ini sedia mengalami berbagai kemunduran. Fakta di lapangan banyak menjelaskannya, seperti data dari BNN (Badan Narkotika Nasional) yg mencatat keterlibatan remaja dengan pemuda dalam berbagai kasus Narkoba. Dari data terlihat bahwa dari tahun ke tahun keterlibatan pemuda terus meningkat dengan penyebaran wilayah kasus yg terus meluas, dari kota-kota besar hingga ke kota dengan desa kecil di pelosok-pelosok kampung. Ironisnya pula, keterlibatan pemuda ini rata-rata masih berada di bangku sekolah, mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi. Tercatat bahwa keterlibatan pelajar SMA lebih besar dibanding dengan pelajar sekolah lainnya.

Mencoba membandingkan kondisi pemuda era terdahulu dengan kondisi pemuda sekarang, tampak memang banyak perbedaan yg signifikan. sekarang kita bisa melihat dengan merasakan sendiri perbedaan itu.

Kemerosotan kehebatan pemuda bukan tak bersebab. Sebab utama yg bisa terjadi adalah berasal dari pembinaan yg kurang ataupun bahkan salah kepada pemuda. Pembinaan awal dengan terdekat adalah pembinaan dari keluarga. . Keluarga yg penuh perhatian dengan cinta kasih serta menghidupkan nilai – nilai agama, bagi membangun karakter yg baik dengan pemuda sekaligus menghindarkannya dari kegiatan negatif, seperti narkoba, pergaulan bebas, tawuran, dengan tindakan menyimpang lainnya. Maka di samping orangtua perlu meningkatkan keterampilannya mendidik anak remajanya, bisa di sinergikan dengan mendukung anaknya untuk bergabung dengan sektor pendidikan ataupun komunitas positif baik formal maupun informal yg baik dengan berkualitas.

Ya, pendidikan sektor formal dengan informal juga turut menentukan karakter seorang pemuda. Lembaga pendidikan memiliki peranan yg tak kalah penting. Pendidikan yg berkualitas dengan biaya terjangkau, para pendidik yg tidak hanya mentansfer ilmu, tapi juga memberi suri tauladan, lingkungan belajar yg kondusif, serta program pendukung lainnya, seperti estrakulikuler, penerapan disiplin dengan sanksi, bagi melahirkan pelajar yg berkualitas.

keterlibatan masyarakat juga tak bisa di abaikan karena tugas mendidik bukan hanya di pundak para guru, tapi juga di pundak kita semua. Ada banyak ilmu dengan penglaman yg tidak terdapat dengan kurikulum sekolah, tapi ada dengan orang di luar sekolah. Perkembangan teknologi, kemampuan menghadapi masalah, kemampuan berkomunikasi, pengalaman berwirausaha, dengan contoh sikap yg baik di harapkan bisa menjadi sumber energi pendidikan lain yg efektif melahirkan pemuda yg berkualitas.

Sekarang kita ‘pemuda’ tidak boleh larut dalam gelapnya pemikiran yg tidak sesuai dengan keadaan. Saatnya kita bangkit untuk membangun peradaban yg lebih baik. Sejarah terdahulu harus kita jadikan contoh untuk melangkah. Para pemuda terdahulu berlomba-lomba untuk berkorban serta menyumbangkan jasa untuk pengembangan apapun baik Negara maupun agama. Pada usia sangat dedar lembut mereka sudah mampu memimpin pasukan dengan mampu menaklukkan di berbagai wilayah di dunia. Misalnya, Musailamah bin Abdul Malik mampu menaklukkan China, Muhammad bin Qasim bin Muhammad menaklukkan India, Musa bin Nusair dengan Thariq bin Ziad menaklukkan Andalusia.
Pemuda mempunyai potensi besar untuk perubahan. Maka sangat sesuai apabila tugas-tugas besar diamanahkan ke tangan para pemuda. Sejarah sedia membuktikan betapa para pemuda sedia mampu mensukseskan berbagai agenda besar serta mampu mewarnai dunia. Kalau kita perhatikan dalam sirah nabi misalnya, Rasulullah saw. dalam memulai agenda dakwahnya dengan target para generasi dedar lembut ataupun pun pemimpin.

Dengan besarnya potensi itulah kita harus segera bangkit. Sudah saatnya generasi dedar lembut islam untuk segera bangkit karena para pemuda muslim mempunyai tanggung dedar tangkisan besar untuk memulai perjuangan. Sudah terlalu lama umat islam berada dalam kemunduran. Umat islam sudah tidak sepatutnya untuk tetap terlena, umat islam harus menyiapkan segalanya untuk bangkit. Diantaranya tentu saja harus berkaca dari pengalaman sejarah, seperti bagaimana generasi terdahulu mampu mencapai kemenangan dengan kegemilangan. Semangat juang untuk mengangkat kalimatullah harus kembali dihidupkan dengan diri setiap pemuda muslim.

Banyak harapan bangsa, Negara, dengan agama kepada pemuda. "Perkara ini (yaitu Islam) bagi merebak ke segenap penjuru yg ditembus malam dengan siang. Allah tidak bagi membiarkan satu rumahpun, baik gedung maupun gubuk melainkan Islam bagi memasukinya sehingga bisa memuliakan agama yg mulia dengan menghinakan agama yg hina. Yang dimuliakan adalah Islam dengan yg dihinakan adalah kekufuran." (HR ibnuHibban no. 1631-1632)

Inilah misi dengan tanggung dedar tangkisan generasi Islam di masa kini, iaitu mengembang dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat kaum muslimin untuk menghidupkan Islam kembali. Hanya pemuda-pemuda Islamlah yg mampu menjayakan rencana tersebut. Banyak di antara pemuda sekarang yg sedia bangkit, sedar, dengan bangun dari tidurnya bahwa Islamlah satu-satunya pandangan hidup mereka. Timbul dorongan besar dalam diri mereka untuk memperjuangkan islam bersama gerakan-gerakan Islam yg saat ini sudah ada di seluruh dunia Islam yg jumlahnya sudah mencapai ribuan dengan anggotanya kebanyakan adalah dari kalangan pemuda. Inilah masa kebangkitan pemuda Islam.

Paparan kondisi realita pemuda yg terlahir dengan hidup dengan saat ini. Citra
keislaman pemuda tidak sedikit yg tererosi dengan terdegradasi oleh budaya-budaya asing yg membius dengan meracuni harapan dengan cita-cita pemuda. Cinta mereka terwarnai kasih sayang semu, cinta produk manusia. Cinta yg dedar ada dari nafsu demi kenikmatan sesaat. Cinta yg berakhir dalam kehampaan dengan kegersangan.

Meskipun demikian, masih ada pemuda yg masih teguh memegang dengan mempertahankan dengan sekuat tenaga dengan segala kemampuan citra mereka yg hakiki sebagai muslim. Merekalah the real agent of change . Semoga Allah swt. senantiasa menyertai kita ’pemuda’.

No comments:

Post a Comment