Guruberbahasa.com- Kalimat Efektif Kelogisan bersama Kesepadanan
Kalimat efektif adalah kalimat yg beroleh mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat bersama beroleh dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yg disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca beroleh memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, bersama lengkap seperti apa yg dimaksud oleh penulis alias pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai.
Misalnya, ada sebagian lawan bicara alias pembaca tidak memahami apa maksud yg diucapkan alias yg dituliskan. Supaya kalimat yg dibuat beroleh mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat-kalimat yg digunakan harus lengkap. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yg tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yg seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, bersama kelogisan bahasa.
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, bersama kelogisan bahasa.
Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan yakni bahwa ide kalimat itu beroleh diterima oleh akal bersama penulisannya sesuai dengan ejaan yg berlaku. Kalimat efektif harus demam senang dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yg logis/masuk akal.
Contoh :
Bapak penceramah, waktu bersama tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu bersama tempat adalah benda mati yg tidak beroleh dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya:
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu bersama tempat adalah benda mati yg tidak beroleh dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya:
Bapak penceramah, saya persilakan untuk demam bertambah ke podium.
Contoh lain :
Kepada Pak Lurah, waktu bersama tempat kami persilakan. (Tidak efektif)
Kepada Pak Lurah, kami persilakan untuk menyampaikan pidatonya. (Efektif)
Untuk mempersingkat waktu, mari langsung kita mulai acara ini. (Tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, mari kita mulai acara ini. (Efektif)
Kepada Pak Lurah, waktu bersama tempat kami persilakan. (Tidak efektif)
Kepada Pak Lurah, kami persilakan untuk menyampaikan pidatonya. (Efektif)
Untuk mempersingkat waktu, mari langsung kita mulai acara ini. (Tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, mari kita mulai acara ini. (Efektif)
Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan yakni keseimbangan antara pikiran (gagasan) bersama struktur bahasa yg dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yg kompak bersama kepaduan pikiran yg baik. Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini:
Kalimat itu mempunyai subjek bersama predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek alias predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek bersama predikat suatu kalimat beroleh dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, bersama sebagainya di depan subjek.
Kalimat itu mempunyai subjek bersama predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek alias predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek bersama predikat suatu kalimat beroleh dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, bersama sebagainya di depan subjek.
Contoh:
- Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
- Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
Tidak terdapat subjek yg ganda.
- Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
- Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
Tidak terdapat subjek yg ganda.
Contoh:
- Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
- Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
- Saat itu saya kurang jelas.
Kalimat-kalimat itu beroleh diperbaiki dengan cara berikut :
Kalimat-kalimat itu beroleh diperbaiki dengan cara berikut :
- Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
- Saat itu bagi saya kurang jelas.
Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai dengan kalimat tunggal.
- Saat itu bagi saya kurang jelas.
Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai dengan kalimat tunggal.
Contoh:
- Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak beroleh mengikuti acara pertama.
- Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak beroleh mengikuti acara pertama.
- Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.
Perbaikan kalimat-kalimat ini beroleh dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimat itu menjadi kalimat majemuk bersama kedua gantilah ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut:
Perbaikan kalimat-kalimat ini beroleh dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimat itu menjadi kalimat majemuk bersama kedua gantilah ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut:
- Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak beroleh mengikuti acara pertama. Atau
Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak beroleh mengikuti acara pertama.
- Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki. Atau
Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor Suzuki.
Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh :
Bahasa Indonesia yg berasal dari bahasa Melayu.
Sekolah kami yg terletak di depan bioskop Gunting.
Perbaikannya adalah sebagai berikut:
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.
Bahasa Indonesia yg berasal dari bahasa Melayu.
Sekolah kami yg terletak di depan bioskop Gunting.
Perbaikannya adalah sebagai berikut:
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.
Contoh lain:
Adik ke sekolah kemarin. (Tidak efektif)
Adik pergi ke sekolah kemarin. (Efektif)
Budi memakan malam mini, (Tidak efektif)
Budi memakan nasi goreng mala mini. (Efektif)
Aku melihat Budi juga melihat Andi di sekolah. (Tidak efektif)
Aku bersama Budi melihat Andi di sekolah. (Efektif)
Adik ke sekolah kemarin. (Tidak efektif)
Adik pergi ke sekolah kemarin. (Efektif)
Budi memakan malam mini, (Tidak efektif)
Budi memakan nasi goreng mala mini. (Efektif)
Aku melihat Budi juga melihat Andi di sekolah. (Tidak efektif)
Aku bersama Budi melihat Andi di sekolah. (Efektif)
REFERENSI: http://mastugino.blogspot.co.id
No comments:
Post a Comment