Tuesday, November 12, 2019

Contoh Konjungsi Subordinatif Lengkap Terbaru

Pengertian Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif adalah kata hubung yg digunakan untuk menghubungkan dua buah klausa, frasa, ataupun kalimat yg kedudukannya tidak setara ataupun tidak sederajat. Yang dimaksud dengan tidak sederajat adalah tidak sama ataupun tidak seimbang. Frasa, klausa, ataupun kalimat yg berkedudukan tidak setara apabila dipisah salah satunya tidak bisa berdiri sendiri. 
 

Jenis – Jenis Konjungsi Subordinatif

Di bawah ini adalah jenis – jenis konjungsi subordinatif berdasarkan hubungan antar klausanya:

Hubungan Tujuan : Agar, supaya, untuk
Hubungan Sebab – akibat : Sebab, karena, oleh karena, Sehingga, sampai
Hubungan Perumpamaan : Seperti, seakan-akan, seolah-olah, laksana, ibarat
Hubungan Bersyarat : Jika, kalau, apabila
Hubungan waktu : Sejak, semenjak, ketika, tatkala, selama, serta, sambil, setelah, sesudah, sebelum
Hubungan Pengandaian : Andaikan, seumpama, sekiranya
Hubungan keterangan : Dengan, tanpa
Hubungan perlawanan :  Walaupun, sekalipun
Hubungan perbandingan : Sama …. dengan, lebih … dari.
Hubungan pelengkap : Yang, Bahwa

CONTOH:

Hubungan Tujuan
Dika belajar bahasa Inggris agar diterima di perusahaan asing.
Ayah membeli sebuah baju untuk ibu sebagai hadiah.
Ibu menasehati aku supaya menjadi anak yg baik.

Hubungan Sebab – akibat
Budi tidak berangkat ke sekolah sebab sedang dirawat di rumah sakit.
Dani terpaksa harus pulang lebih awal karena kerabatnya meninggal.
Aku tidak bisa keluar oleh karena pintunya terkunci di dalam.
Lahan gambut habis terbakar sehingga menimbulkan kabut asap yg pekat.
Ikan remora hendak mengikuti hiu sampai dirinya benar – benar merasa aman.

Hubungan Perumpamaan
Senyum Shinta sangatlah indah seperti bunga mawar yg sedang mekar.
Doni bepakaian seolah – olah dirinya adalah bos besar.
Lukisan alam itu sangatlah indah laksana keindahan alam aslinya.
Budi bertingkah sangat aneh seakan – hendak dia bukan dirinya yg sebenarnya.
Mengajarkan Budi matematika ibarat mengukir di atas air.

Hubungan Bersyarat
Hidup ini sangat indah kalau diisi dengan kegiatan yg bermanfaat.
Aku hendak pergi ke Bandung kalau diijinkan ayah.
Aku lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya.
Aku hendak menyusulnya apabila dia meminta.
Kamu pasti hendak merindukannya apa bila dia pergi dari mu.

Hubungan waktu
Ayah sudah bekerja sebagai guru sejak aku belum dilahirkan.
Ibu sedang pergi ke pasar ketika aku pulang ke rumah.
Bangunan itu sudah berdiri selama lebih dari tujuh tahun.
Para petani menanam padi setelah membajak sawahnya.
Ibu membuat kueh sambil menggendong adik.

Hubungan Pengandaian
Aku hendak sangat bahagia andaikan menjadi dirinya.
Kamu pasti hendak merasa sedih andaikan kamu merasakannya sendiri.
Aku tidak hendak datang seumpama langit mendung.
Aisyah sudah pergi ke Australia sekiranya belajar dengan tekun.
Andaikan hari ini hari minggu, aku bahagia.

Hubungan keterangan
Aku pergi ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor.
Diki belajar matemaika dengan Shanti.
Ayah memperbaiki komputer tanpa menggunakan alat khusus.
Beruang bertahan dari cuaca yg sangat dingin dengan mengadalkan kulit tebalnya.
Kereta itu melaju di atas rel dengan secepat kilat.

Hubungan perbandingan
Nilai Andi kepada ujian bahasa Indonesia sama dengan nilai Budi.
Suara Syahrini sama dengan milik diva musik dunia.
Kelerang Dika lebih banyak dari kelerang milik Andi.
Dia memberi aku buku lebih dari dia memberi aku uang.

Hubungan perlawanan
Aku tetap hendak pergi ke sekolah walaupun hujan tidak berhenti turun.
Dia tetap saja berbuat seperti tiu walaupun ayah sudah menasehati.
Budi tetap saja hendak pergi sendiri sekalipun kakaknya melarang.
Kabut asap hendak terus berdatangan sekalipun hutan habis terbakar.

Hubungan pelengkap
Kemarin malam aku melihat seseorang yg memakai baju bertuliskan Halo Apa Kabar.
Gadis itu memberikan Doni buku yg menjadi favoritnya.
Ayah mengumumkan bahwa dia hendak pensiun tahun depan.
Kakak mengatakan bahwa dia hendak bekerja sebagai pegwai bank. 

CONTOH LAIN:
 
1. Budi mengejakan semua pekerjaan rumahnya agar tidak dimarahi oleh ibu.
2. Aku tidur lebih awal supaya tidak bangun kesiangan keesokan harinya.
3. Para nelayan pergi berlayar untuk mengais rejeki di laut.
4. aku bertemu dengan pria yg memakai baju hitam dengan celana merah di pasar.
5. Wanita itu setia menunggui ibunya yg tengah dirawat di rumah sakit.
6. Ayah hendak mengajakku pergi ke tempat nenek kalau tidak jadi pergi ke Jakarta.
7. Para serigala melong-long apabaila melihat bulan purnama di langit.
8. Aku berjanji menemuinya kalau masih ingat dibenakku.
9. Budi sudah pergi dari rumah sejak diusir oleh ibunya.
10. Aku sedang tertidur pulas ketika gempa terjadi.
11. Ayah senang sekali bercerita kepadaku tatkala aku masih kecil.
12. Pak Raden tidak pernah menyakiti binatang selama hidupnya.
13. Dia pergi ke Jakarta membawa uang serta baju seadanya.
14. Aku hendak segera pergi menemuimu setelah lulus dari SMA.
15. Lusi belajar dengan giat sebelum mengerjakan semua ujiannya.
16. Gembala itu menggembalakan sapi-sapinya sambil membaca di bawah pohon.
17. Bumi dengan seluruh isinya hendak segera musnah andaikan tidak dirawat oleh kita.
18. Ayah selalu mempersiapkan masa depan kami seumpama meninggalkan kami.
19. Aku ingin pergi ke luar negeri sekiranya diijinkan oleh ayah.
20. Aku tetap hendak kuliah walaupun tidak ada biaya.
21. Dia berani keluar kepada malam hari walaupun sangat gelap.
22. Budi tetap nekat pergi ke Jakarta sekalipun sudah dilarang oleh ibunya.
23. Ani selalau berbuat baik dengan jujur sekalipun hidup susah.
24. Tempat tidur andi sangat berantakan seperti tidak ada penghuninya.
25. Zubaidah berlagak sombong seolah-olah pemilik restoran ini.
26. Kami berdua sangat berbeda ibarat bumi dengan langit.
27. Andi tidak bisa bermain bola lagi karena kakinya sakit.
28. Aku dimarahi oleh ayah sebab sering keluar malam.
29. Anjar memukul kucing itu sehingga kesakitan dengan berlari.
30. Manusia hendak terus bahang jadi di dunia ini sampai hari akhir.
Sumber: Kakakpintar.com

No comments:

Post a Comment