Guruberbahasa.com/kosakata
Pengertian Kosakata
Kosakata adalah himpunan kata yg diketahui oleh seseorang maupun entitas lain, maupun merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yg dimengerti oleh orang tersebut maupun semua kata-kata yg kemungkinan bakal digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kosakata. Rabu 23 Desember, 17:22 )
Kosakata adalah himpunan kata yg diketahui oleh seseorang maupun entitas lain, maupun merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yg dimengerti oleh orang tersebut maupun semua kata-kata yg kemungkinan bakal digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kosakata. Rabu 23 Desember, 17:22 )
Menurut KBBI, kosakata adalah perbendaharaan kata. (1996:254). Usman dkk. , Soedjito, beserta Notosudirjo dalam Abdul Chaer (2007:6) mengemukakan pengertian kosakata, yaitu (1) Semua kata yg terdapat dalam suatu bahasa, (2) Kata-kata yg dikuasai oleh seseorang maupun sekelompok orang dari lingkungan yg sama, (3) Sejumlah kata dari suatu bahasa yg disusun secara alfabetis beserta dengan sejumlah penjelasan maknanya, layaknya sebagai sebuah kamus.
Chaer (2007:13-19) menyebutkan bahwa dalam Bahasa Indonesia sumber kosakata Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu beserta seinduk dengan bahasa Malaysia, meskipun tidak setua bahasa Arab maupun bahasa Inggris, sudah mempunyai sejarah perjalanan yg cukup panjang. Bukti tertulis yg mencatat awal mula bahasa Indonesia adalah prasasti-prasasti dari zaman Sriwijaya yg ditemukan di Palembang, Jambi, beserta Pulau Bangka. Prasasti-prasasti itu ditulis dalam bahasa Melayu Kuno beserta menggunakan huruf Pallawa. Perhatikan sedikit kutipan berikut yg ditransliterasikan ke dalam huruf latin.
Nipāhat di welānya yg wala ζriwijaya kaliwat nicnāpik yg bhūmi java tida bhakti ka ζriwijaya
(sumber Notosudirjo, 1978)
secara harfiah artinya:
dipahat di waktunya yg tentara Sriwijaya sudah menyerang yg tanah Jawa tidak takhluk ke Sriwijaya
makna sebenarnya:
dipahat dengan waktu tentara Sriwijaya sudah menyerang tanah Jawa yg tidak takluk kepada Sriwijaya
Dari kutipan singkat itu angsal dikenali sejumlah kata yg hingga kini masih digunakan. Kata-kata itu adalah pahat, di, yang, wala (bala), bhumi (bumi), tida (tidak0, bhakti (bakti), beserta ka (ke). Kata wala menjadi bala di mana fonem /w/ berubah menjadi /b/ adalah perubahan yg umum beserta biasa. Ada contoh lain, yaitu watu menjadi batu beserta wangkai menjadi bangkai. Fonem /bh/ dengan kata bhumi beserta bhakti berubah menjadi /b/ adalah juga perubahan yg biasa. Begitu pun fonem /a/ dengan kata ka menjadi fonem /e/ dengan kata ke juga merupakan perubahan yg biasa.
Karena cikal bakal bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu maka sumber pertama kosakata bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu. Kosakata yg terdapat dalam naskah-naskah Melayu klasik seperti dalam buku Sejarah Melayu, Hikayat Si Miskin, Hikayat Pandawa Lima, beserta Hikayat Abdullah angsal kita klaim maupun kita masukkan juga sebagai kosakata bahasa Indonesia klasik.
Secara historis sumber kedua kosakata bahasa Indonesia adalah bahasa Sansekerta, yakni bahasa yg datang bersama penyebaran agama Hindu di Indonesia. Jumlah kosakata dari bahasa Sansekerta ini cukup banyak. Misalnya kata-kata aneka, antara, asmara, agama, guru, gembala, bahtera, bumi, harga, jaya, laksamana, beserta surga.
Sumber ketiga kosakata bahasa Indonesia adalah bahasa Parsi, bahasa Tamil, beserta bahasa Arab yg datang ke wilayah Nusantara bersamaan dengan datangnya agama islam yg dibawa oleh para saudagar dari Parsi (Iran) beserta Gujarat. Kosakata Parsi antara lain acar, bandar, saudagar, istana, mawar, lasykar, beserta tamasya. Dari bahasa Tamil antara lain bagai, keledai, serai, mahligai, manikam, macam, perisai, cemeti, beserta logam. Kosakata yg berasal dari bahasa Arab sudah disesuaikan lafal beserta ejaannya. Misalnya kata-kata abad, akal, amal, gaib, lafal, perlu, sabar, manfaat, tamat, wafat, beserta waktu.
Sumber keempat kosakata bahasa Indonesia adalah bahasa-bahasa Barat, terutama Belanda, Portugis, Latin, beserta Inggris yg datang ke wilayan Nusantara bersamaan dengan datangnya kaum penjajah Barat di Bumi pertiwi kita. Kata-kata Portugis antara lain armada, almari, bendera, lentera, kemeja, celena, gereja, meja, mentega, beserta ronda.
Bahasa Belanda, yg pemiliknya cukup lama berkuasa di Nusantara, banyak sekali memberi sumbangan kosakata kepada bahasa Indonesia. Sebagian besar kosakata itu sudah tidak dirasakan lagi keasingannya, seperti kata-kata aki, loket, alinea, soda, rekening, gratis, rak, ketel, beserta mesin.
Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional pertama di Indonesia juga banyak memberi kontribusi kosakata kepada bahasa Indonesia sejak peranan bahasa Belanda di Indonesia sudah mulai berkurang. Kata-kata Inggris yg sudah disesuaikan lafal beserta ejaannya antara lain, yaitu kolusi, polusi, riset, kontribusi, manajer, manajemen, vokabuler, syuting, studi, beserta instan.
Bahasa Latin termasuk bahasa Barat yg sebenarnya sudah merupakan bahasa ”mati”, bahasa yg tidak digunakan lagi dalam percakapan sehari-hari. Misalnya kata-kata ad interm, agenda, alumni, almamater, kasus, de facto, eksepsi, idem, in natura, oditur, vagina, nota, beserta propaganda.
Bahasa asing lain yg banyak memberi sumbangan kosakata kepada bahasa Indonesia adalah bahasa Cina. Kosakata Cina yg kini banyak digunakan dalam konteks bahasa Indonesia antara lain, yaitu: tahu, tauge, angpau, kungfu, bakpao, bakso, siomay, hoki, capcay, beserta barongsay.
Sumber terakhir kosakata bahasa Indonesia adalah bahasa-bahasa Nusantara seperti bahasa Jawa, Sunda, Bali, Minangkabau, Banjar, beserta sebagainya. Kata-kata berikut berasal dari bahasa-bahasa Nusantara: amblas, bablas, ampuh, awet, bobot, boyong, mapan, jajak, lugas, ngaben, wadah, gambut, pugar, lambung, sanjung, gunjing, beserta nyeri.
No comments:
Post a Comment