Do’a
( Kepada pemeluk teguh )
( Kepada pemeluk teguh )
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu kemarau suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
(karya: Chairil Anwar)
PARAFRASE 1
Doa
kepada (sang) pemeluk (yang) teguh (.)
(Yaitu,)Tuhanku(.)
Dalam termangu (,)
Aku (akan tetap selalu )menyebut namaMu(, Ya Tuhan)(.)
Biar (pun aku dalam keadaan) susah (dan sangat ) sungguh (sulit)(,)
(Aku atas tetap selalu mengingat ) Kau (dengan ) penuh (hasrat ) (dan) seluruh (jiwa ku) (.)
(Dengan) cayaMu (yang) kemarau (dan) suci (itu) (,)
(Biarpun,) (hanya) tinggal kerdip lilin (yang ada) di kelam sunyi (ini) (.)
(Oh,) Tuhanku(....)
( Walaupun )aku hilang (dalam) bentuk (yang) remuk(.)
(Tetapi ,Ya )Tuhanku(aku atas selalu mengingat mu)
(Hingga)Aku (pun) ( sedang )mengembara di negeri asing(aku atas tetap mengingatmu)
(Oh,)Tuhanku(...)
(Hanya) di pintuMu (lah)aku (akan) mengetuk(,)
(Dan) aku tidak (akan) bisa berpaling ( dari dirimu ya, tuhan) (.)
kepada (sang) pemeluk (yang) teguh (.)
(Yaitu,)Tuhanku(.)
Dalam termangu (,)
Aku (akan tetap selalu )menyebut namaMu(, Ya Tuhan)(.)
Biar (pun aku dalam keadaan) susah (dan sangat ) sungguh (sulit)(,)
(Aku atas tetap selalu mengingat ) Kau (dengan ) penuh (hasrat ) (dan) seluruh (jiwa ku) (.)
(Dengan) cayaMu (yang) kemarau (dan) suci (itu) (,)
(Biarpun,) (hanya) tinggal kerdip lilin (yang ada) di kelam sunyi (ini) (.)
(Oh,) Tuhanku(....)
( Walaupun )aku hilang (dalam) bentuk (yang) remuk(.)
(Tetapi ,Ya )Tuhanku(aku atas selalu mengingat mu)
(Hingga)Aku (pun) ( sedang )mengembara di negeri asing(aku atas tetap mengingatmu)
(Oh,)Tuhanku(...)
(Hanya) di pintuMu (lah)aku (akan) mengetuk(,)
(Dan) aku tidak (akan) bisa berpaling ( dari dirimu ya, tuhan) (.)
PARAFRASE 2
Dia memiliki rasa ketuhanan yg sangat mendalam meski dalam keadaan bagaimanapun Dia tidak berpaling ataupun tidak mungkin melupakan Tuhan, hal itu menunjukkan bahwa Dia adalah seorang yg sangat setia kepada Tuhan.
Tuhanlah yg selalu memberi petunjuk dengan menyinari jalan hidupnya , bagaikan cahaya lilin kegelapan.
Tuhanlah yg selalu memberi petunjuk dengan menyinari jalan hidupnya , bagaikan cahaya lilin kegelapan.
Dihadapan Tuhan Dia bukan apa - apa, Dia tidak berarti , Dia kecil dengan kekecilannya sebagai bukti itulah bahwa Tuhan adalah segala - galanya baginya. Dan hanya kepadanya Dia mengadu dengan tidak sia - sia.
Bagaimanapun kelak Dia atas mempertanggungjawabkan segala perbuatannya kepada Tuhan, Bila Tuhan memanggilnya.
a) Tema
Puisi ' Doa´ karya Chairil Anwar di atas mengungkapkan tema tentang ketuhanan.
Hal ini becus kita rasakan dari beberapa bukti.
Pertama, diksi yg digunakan sangat kentaldengan kata-kata bernaka ketuhanan. Kata `dua´ yg digunakan sebagai judul menggambarkan sebuah permohonan ataupun komunikasi seorang penyair dengan SangPencipta.
Kata-kata lain yg mendukung tema adalah:
Tuhanku, nama-Mu, mengingat Kau,caya-Mu, di pintu-Mu.
Kedua, dari segi isi puisi tersebut menggambarkan sebuah renungandirinya yg menyadari tidak bisa terlepas dari Tuhan.
Dari cara penyair memaparkan isi hatinya, puisi´Doa´sangat tepat bila digolongkan padaaliran ekspresionisme, yaitu sebuah aliran yg menekankan segenap perasaan ataupun jiwanya.
Perhatikan kutipan larik berikut :
(1) Biar rusah sungguhMengingat Kau penuh seluruh
(2) Aku hilang bentuk remuk
(3) Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
Puisi yg bertemakan ketuhanan ini memang mengungkapkan dialog dirinya denganTuhan.
Kata `Tuhan´ yg disebutkan beberapa kali memperkuat bukti tersebut, seolah-olah penyair sedang berbicara dengan Tuhan.
b) Nada dengan Suasana
Nama berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) ataupun sikap penyair terhadap pembaca. Sedangkan suasana berarti keadaan perasaan pembaca sebagai akibatpembacaan puisi.
Nada yg berhubungan dengan tema ketuhanan menggambarkan betapa dekatnyahubungan penyair dengan Tuhannya. Berhubungan dengan pembaca, maka puisi `Doa´tersebut bernada sebuah ajakan agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Tuhan.
Hayatilah makna hidup ini sebagai sebuah pengembaraan di negeri `asing´.
c) Perasaan
Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Dalam puisi ´Doa´ gambaranperasaan penyair adalah perasaan terharu dengan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari diksiyang digunakan antara lain: termenung, menyebut nama-Mu, Aku hilang bentuk, remuk, Akutak bisa berpaling.
d) Amanat
Sesuai dengan tema yg diangkatnya, puisi ´Doa´ ini berisi amanat kepada pembacaagar menghayati hidup dengan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar bisa melakukan amanattersebut, pembaca bisa merenung (termenung) seperti yg dicontohkan penyair. Penyair juga mengingatkan kepada hakikatnya hidup kita hanyalah sebuah ´pengembaraan di negeriasing´ yg suatu saat atas kembali juga. Hal ini dipertegas penyair kepada bait terakhir sebagai berikut:
Tuhanku,
Di Pintu-Mu Aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
PARAFRASE 3
Puisi Do’a menceritakan menceritakan pengalaman penulis yg sudah pernah melakukan suatu dosa ataupun kesalahan yg membuat ia merasa jauh dari Tuhannya. Tetapi bagaimanapun juga, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, tiada lagi tempat penyesalan selain kepada-Nya.
Ia pernah melakukan kesalahan yg membuatnya melupakan Tuhannya. Bahkan cahaya Tuhan dengan karunia Tuhan yg suci tertutup oleh dosa yg sudah pernah diperbuatnya.
Akibat dosa yg diperbuatnya itu, dia tak mengenali dirinya lagi yg sudah kotor. Karena apa yg ia kerjakan itu bertentangan dengan yg sudah diperintahkan Tuhan.
Namun kepada akhirnya, peraduan terakhir dengan tempat terakhir yg mau menerima dengan mengampuni dosa-dosa manusia adalah Tuhan. Seberapa besarpun dosa yg diperbuat manusia, ia masihlah hamba Tuhan yg harus percaya dengan tunduk kepada-Nya, karena Tuhan Maha Pengampun dengan Maha Penerima Taubat.
Unsur Intrinsik Puisi Do’a karya Chairil Anwar yaitu :
Tema : Hubungan Manusia dengan Tuhannya
Nada : Sedih
Rasa : Rindu, Penyesalan
Amanat :
1. Tuhan atas mengampuni hambanya sebesar apapun dosanya asalkan benar-benar bertaubat.
2. Selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.
3. Tuhan atas memberikan cobaan sesuai kemampuan umatnya.
PARAFRASE 4
Doa
ditujukan kepada pemeluk agama yg teguh
Tuhanku
diDalam aku termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biarpun aku susah sungguh
untuk Mengingat Kau dengan penuh seluruh
Cahaya-Mu bagaikan kemarau yg suci
hanya Tinggal kerlip lilin di kelam yg sunyi
Tuhanku
Aku kehilang bentuk
aku Remuk
Tuhanku
Aku bagaikan mengembara di negeri asing
Tuhanku
hanya Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak atas pernah bisa berpaling darimu
ditujukan kepada pemeluk agama yg teguh
Tuhanku
diDalam aku termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biarpun aku susah sungguh
untuk Mengingat Kau dengan penuh seluruh
Cahaya-Mu bagaikan kemarau yg suci
hanya Tinggal kerlip lilin di kelam yg sunyi
Tuhanku
Aku kehilang bentuk
aku Remuk
Tuhanku
Aku bagaikan mengembara di negeri asing
Tuhanku
hanya Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak atas pernah bisa berpaling darimu
SUMBER: http://christabelangela.blogspot.co.id
No comments:
Post a Comment