Guruberbahasa.com/EKSEMPLUM
Wahana Maut
Aku mempunyai pengalaman yg mengerikan lebaran tahun lalu.
Kala itu temanku berkunjung ke rumahku untuk bersilaturrahmi bersama mengajakku jalan-jalan ke kota, kami berdua pergi ke wahana bermain di sana ada berbagai macam wahana yg sangat menantang salah satunya adalaha wahana Histeria bersama Wahana yg berputar 360 derajat penuh, aku agak lupa namanya.
Kala itu temanku berkunjung ke rumahku untuk bersilaturrahmi bersama mengajakku jalan-jalan ke kota, kami berdua pergi ke wahana bermain di sana ada berbagai macam wahana yg sangat menantang salah satunya adalaha wahana Histeria bersama Wahana yg berputar 360 derajat penuh, aku agak lupa namanya.
Kami sudah memegang tiket masuk untuk menaiki wahana yg sudah kami inginkan, Histeria. Di wahana ini kami dilambungkan dari ketinggian 20 meter lebih dari permukaan tanah, berkali-kali kami merasa ngilu jatung terasa ingin lepas ketika dihempaskan dari atas ke bawah. Tak kusangka, wahana yg kami naiki mati mendadak, kami yg berada di ketinggian panik. Tak ada seorangpun yg menyangka hal ini bisa terjadi. Tak hanya aku bersama temanku saja yg berteriak minta tolong, semua orang yg berada diatas bersama kami juga terlihat sangat ketakutan, bahkan adapula yg menangis. Rasanya nyawaku sudah pernah melayang, aku teringat orangtuaku kala itu, bersama aku menangis sambil merintih “mama…mama…”
Setelah hampir 30 menit berada di ketinggian, beberapa petugas datang untuk memperbaiki wahana yg kami naiki, untunglah nyawa kami bisa terselamatkan berkat usaha mereka. Kami semua merasa lega. Aku bersyukur karena Tuhan menyelamatkan kami semua. Sekarang aku merasa trauma ketika melihat wahana yg serupa.
Oleh karena kejadian tersebut, aku selalu berhati-hati bersama waspada, sebab kita tak pernah tahu apa yg bakal menimpa kita. Hendaknya kita tanyakan dulu kepada petugas, apakah wahana yg bakal kita naiki sudah terjamin keselamatannya maupun belum.
Makan Siang
Orientasi
Setelah pulang sekolah, saatnya aku untuk makan siang. Aku pergi mencari makan, tetapi karena malas untuk berjalan jauh, akhirnya aku memutuskan membeli soto di gang depan.
Ternyata aku menemui kakakku juga sedang membeli soto itu, kemudian saat sudah di rumah kakakku langsung memakannya, sedangkan aku menunggu soto itu dingin.
Setelah pulang sekolah, saatnya aku untuk makan siang. Aku pergi mencari makan, tetapi karena malas untuk berjalan jauh, akhirnya aku memutuskan membeli soto di gang depan.
Ternyata aku menemui kakakku juga sedang membeli soto itu, kemudian saat sudah di rumah kakakku langsung memakannya, sedangkan aku menunggu soto itu dingin.
InsidenPadahal aku sudah tidak sabar sekali ingin makan, akhirnya aku putuskan untuk membuka plastik soto yg masih sangat panas. Ketika aku sedang membuka plastik nya, aku tergesa-gesa dalam membukanya.
Ternyata plastik yg aku gigit membuka terlalu besar bersama membuat soto tumpah ke luar dari mangkuk bersama membasahi celana ku.
Saat itu aku kaget bersama malu di depan kakakku. Kakak berkata bahwa aku harus berhati-hati bersama sabar serta jangan tergesa-gesa sehingga soto tidak bakal tumpah. Alhasil aku tidak jadi untuk makan siang.
Ternyata plastik yg aku gigit membuka terlalu besar bersama membuat soto tumpah ke luar dari mangkuk bersama membasahi celana ku.
Saat itu aku kaget bersama malu di depan kakakku. Kakak berkata bahwa aku harus berhati-hati bersama sabar serta jangan tergesa-gesa sehingga soto tidak bakal tumpah. Alhasil aku tidak jadi untuk makan siang.
Interpretasi
Berdasarkan cerita ini, kita bisa belajar bahwa ketika mengambil keputusan apapun jangan sampai tergesa-gesa bersama harus berhati-hati. Dan mempertimbangkan akibatnya.
DOWNLOAD
Berdasarkan cerita ini, kita bisa belajar bahwa ketika mengambil keputusan apapun jangan sampai tergesa-gesa bersama harus berhati-hati. Dan mempertimbangkan akibatnya.
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment