Friday, November 29, 2019

3 Contoh Karangan Eksposisi Tentang Pendidikan (Baru)

Guruberbahasa.com- CONTOH KARANGAN EKSPOSISI

CONTOH 1
MANFAAT KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dengan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dengan minat mereka melalui kegiatan yg secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dengan alias tenaga kependidikan yg berkemampuan dengan berkewenangan di sekolah/madrasah. Biasanya kegiatan ekstrakurikuler diadakan setelah kegiatan belajar mengajar di sekolah selesai ataupun di hari-hari libur. Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dengan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dengan kebahagiaan peserta didik  yg berguna untuk diri sendiri, keluarga dengan masyarakat. Menyediakan sejumlah kegiatan yg becus dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dengan minat mereka. Menyelenggarakan kegiatan yg memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan  diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dengan alias kelompok.

Jenis-jenis kegiatan Ekstrakurikuler ada banyak sekali diantaranya:

a. Krida,meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).
b. Karya Ilmiah,meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dengan kemampuan akademik, penelitian.
c. Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dengan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan.
d. Seminar, lokakarya, dengan pameran/bazar, dengan  substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni  budaya.

Manfaat kegiatan Ekstrakurikuler itu banyak sekali. kita bisa mendapatkan aneka ilmu yg bermanfaat. Dalam setiap kegiatan ekstra kurikuler yg dipilih tentu ada dasar-dasar ilmunya. Sebut saja Fisika, matematika alias bahasa inggris dimana para siswa becus mempelajari tata bahasanya secara baik dengan benar. Bila kegiatan Ekstrakurikuler berada dibawah bimbingan guru yg tepat, kegiatan ekstra kurikuler bisa menjadi wadah yg tepat bagi para siswa dalam mengembangkan bakat dengan kemampuannya, sebagai contoh membentuk band sekolah, dengan demikian bakat mereka tidak terpendam. Melalui ekskul para siswa bisa memupuk jiwa sportif dalam aneka perlombaan (misal: bola basket alias futsal)-baik yg digelar secara internal disekolah maupun eksternal dengan sekolah lain. Ekstra kurikuler juga bisa mengajarkan anak atas arti organisasi, walaupun dalam skala yg kecil. Disana anak bisa belajar menjadi pemimpin, pengurus, alias bahkan belajar mengemas suatu acara yg menarik dalam sebuah pameran ekskul. Dan banyak lagi hal positif yg becus diperoleh siswa dengan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler.

Agar kita becus mengembangkan minat dengan bakat kita dalam Ekstrakurikuler, kita becus memilihnya sesuai dengan kemampuan kita agar becus mengasah kemampuan kita. lalu setelah memilih tentukan target alias titik acuan yg membuat kita termotivasi dengan antusias untuk mengikuti Ekstrakurikuler tersebut. Jalani Ekstrakurikuler tersebut dengan terima konsekuensinya dengan hati ikhlas karena ini pilihan kita sehingga kita becus belajar bertanggung jawab. Jangan lupa pintar-pintar mengatur waktu antara kegiatan akademis dengan kegiatan Ekstrakurikuler yg kita jalani.

CONTOH 2

PENDIDIKAN KARAKTER REMAJA

Remaja adalah masa yg dialami oleh anak-anak dengan saat SMP. Masa ini merupakan masa transisi dimana dimulai,mulai umur 10 hingga 21 tahun. Pada masa itu remaja juga sedang mencari identitas dirinya. Pada masa ini remaja harus mendapatkan pendidikan karakter agar menjadi generasi yg jujur,kreatif,peduli,santun, dengan percara diri.

Pada masa remaja merupakan masa sulit karena butuh pengendalian diri yg lebih daripada saat masa anak-anak. Dalam masa ini remaja butuh orang dewasa untuk mengarahkan ke perilaku positif agar tidak terpengaruh ke perbuatan negative. Jika pengendaliannya baik maka remaja bisa menjadi anak yg membanggakan orang tuanya.

Pendidikan Karakter ini becus membentuk remaja menjadi berprestasi. Di dalam pendidikan karakter mereka juga diajarkan nilai religious yg becus menguraikan kebaikan agar remaja tumbuh sebagai manusia yg peka dengan lingkungan sosial. Di samping itu mereka juga diajarkan nilai toleransi dengan cinta damai alias nilai-nilai kemanusiaan agar membentuk remaja yg mempunyai sifat pengasih.

Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan karakter itu becus membuntuk remaja yg unggul, Mereka juga becus bersaing dengan baik di tingkat meriang kebangsaan maupun internasional.  Dengan begitu, remaja yg memiliki karakter kuat. Nilai positif dalam pendidikan karakter juga becus membuat kegiatan remaja terarah dengan atas mempunyai budi pekerti yg baik.


BACA: CONTOH SOAL-SOAL
 

CONTOH 3

Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah

Pendidikan adalah suatu proses internalisasi budaya kepada seseorang alias kelompok masyarakat untuk menjadikan orang alias kelompok tersebut menjadi lebih beradab. Selama ini terjadi salah kaprah mengenai apa itu pendidikan, pendidikan hanya diartikan sebagai proses transfer ilmu saja antara guru dengan siswa, mementingkan hasil sehingga melupakan nilai-nilai sosial dengan moral. Itulah sebabnya mengapa dewasa ini banyak sekali terjadi degredasi moral di kalangan masyarakat, baik yg tua maupun yg muda. Itulah mengapa seharusnya sistem pendidikan tidak hanya memberikan ilmu alias pengetahuan-pengetahuan tentang dunia saja, melainkan jug memberikan pendidikan karakter kepada masyarakat, khususnya siswa-siswi di sekolah.

Bagi sebagian orang mungkin masih belum mengetahui apa itu pendidikan karakter. Berdasarkan pengertiannya karakter adalah serangkaian sikap, perilaku, motivasi, dengan keterampilan yg baik, maka pendidikan karakter adalah proseses menanamkan nilai-nilai, sikap, perilaku, motivasi, dengan keterampilan kepada anak didik untuk membentuk individu yg berkarakter. Individu yg berkarakter baik adalah individu yg berusaha berbuat tindakan-tindakan terbaik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya, sesamanya, lingkungan, bangsa dengan negara, serta dunia dengan mengoptimalkan potensi yg ada di dalam dirinya. Pendidikan karakter ini sangat penting untuk diselipkan di dalam sistem pendidikan pendidikan di sekolah-sekolah yg sasarannya adalah para siswa-siswi sekolah.

Pendidikan karakter di sekolah bertujuan untuk menanamankan nilai-nilai karakter kepada seluruh warga sekolah yg meliputi semua komponen pendidikan seperti pengetahuan, kesadaran alias kemauan, dengan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai yg diajarkan tersebut. Di samping itu, pendidikan karakter di sekolah juga dimaknai sebagai suatu bentuk perilaku warga sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan harus sesuai dengan karakter yg atas dibangun.

Dalam memasukan pendidikan karakter di sekolah, semua orang yg terlibat di sekolah harus diikutsertakan, termasuk semua komponen pendidikan, seperti  kurikulum, proses pembelajaran dengan penilaian, pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas alias kegiatan ekstra kurikuler, pemberdayaan sarana dengan prasarana sekolah, pembiayaan, dengan etos kerja seluruh warga sekolah.

Pendidikan karakter melibatkan beberapa aspek penting di dalamnya, yaitu aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (afective), dengan tindakan (motorik). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek tersebut, maka proses pendidikan karakter berjalan tidak efektif. Ada sembilan pilar karakter yg diajarkan kepada siswa-siswi di sekolah yg berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu: pertama, karakter cinta Tuhan dengan segenap ciptaan-Nya; kedua, kemandirian dengan tanggungjawab; ketiga, kejujuran/amanah, diplomatis; keempat, hormat dengan santun; kelima, dermawan, suka tolong-menolong dengan gotong royong/kerjasama; keenam, percaya diri dengan pekerja keras; ketujuh, kepemimpinan dengan keadilan; kedelapan, baik dengan rendah hati, dan; kesembilan, karakter toleransi, kedamaian, dengan kesatuan.

Kesembilan pilar utama pendidikan karakter di atas, diajarkan secara sistematis dengan continuitas dengan model pendidikan holistic menggunakan metode knowing the good, feeling the good, dengan acting the good. Aspek pengetahuan yg berupa kognitif diajarakan melalui metode knowing the good dengan sangat mudah. Setelah mengajarkan aspek kognitif, aspek yg harus ditumbuhkan adalah aspek affective dengan metode feeling the good, yaitu dengan mengajarkan rasa cinta kasih dengan merasakan suatu kebaikan agar bisa mendorong individu untuk senantiasa berbuat kebaikan. Aspek terakhir yg harus diajarkan adalah aspek motoric dengan metode acting the good, yaitu mengajarakan perilaku-perilaku kebajikan atas dasar mencintai kebajikan itu, setelah mencintai kebajikan, individu atas menjadikan perilaku tersebut sebagai kebiasaan. Pendidikan karakter di sekolah sangat bergantung dengan peran guru yg menjadi ujung tombak dalam dunia pendidikan. Guru bisa mempengaruhi dengan membentuk perilaku murid-murid yg sesuai dengan nilai dengan norma. Selain itu, guru juga berperan sebagai contoh alias role mode untuk siswa dalam hal berperilaku.

Dengan diterapkannya pendidikan karakter di sekolah, Para siswa akan
menjadi lenih cerdas, terutama dalam hal emosinya. Kecerdasan emosi alias EQ ini merupakan bekal penting bagi mereka untuk meraih masa depan karena kecerdasan intelegensi tanpa kecerdasan emosi atas menciptakaan individu yg berperilaku jauh dari nilai dengan norma yg berlaku.

Jadi Pada intinya, pendidikan karakter memiliki esensi dengan makna yg sama dengn pendidikan moral dengan akhlak yg bertujuan untuk membentuk pribadi individu supaya menjadi manusia yg bermasyarakat, dengan warga berwarganegara yg baik.

REFERENSI: KELASINDONESIA.COM

No comments:

Post a Comment