Guruberbahasa.com- Pengertian Membaca Nyaring
Ditinjau dari segi terdengar maupun tidaknya suara pembaca ketika ia membaca, maka proses membaca becus dibagi menjadi dua, yaitu
1) membaca nyaring, membaca bersuara, membaca lisan;
2) membaca dalam hati.
Pada membaca dalam hati, yg dipergunakan adalah ingatan visual. Indra yg aktif adalah mata lagi ingatan. Sedangkan dengan membaca nyaring, selain penglihatan lagi ingatan, juga turut aktif auditor memory (ingatan pendengaran) lagi motor memory (ingatan yg bersangkut paut dengan otot-otot kita).
Membaca nyaring adalah suatu kegiatan maupun aktivitas yg merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain maupun pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, lagi perasaan seorang pengarang. Orang yg membaca nyaring haruslah mengerti makna serta perasaan yg terkandung dalam bahan bacaan. Dia juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran perkataan yg hidup.
Kegiatan membaca nyaring yg baik menuntut pembaca memiliki kecepatan mata yg tinggi serta pandangan mata yg jauh, karena dia haruslah melihat dengan bahan bacaan untuk memelihara kontak mata dengan pendengar. Pembaca juga harus mengelompokkan kata-kata dengan baik lagi tepat agar jelas maknanya bagi para pendengar.
Kegiatan membaca nyaring merupakan keterampilan yg serba rumit, kompleks, banyak seluk beluknya. Pertama-tama menuntut pengertian terhadap aksara di atas halaman kertas lagi sebagainya, lagi kemudian memproduksikan suara yg tepat lagi bermakna.
Agar becus membaca nyaring dengan baik, maka pembaca haruslah menguasai keterampilan-keterampilan persepsi (penglihatan lagi daya tanggap) sehingga dia mengenal/memahami kata-kata dengan cepat lagi tepat. Yang sama pentingnya dengan hal itu adalah kemampuan mengelompokkan kata-kata ke dalam kesatuan-kesatuan pikiran serta membacanya dengan baik lagi lancar.
1) membaca nyaring, membaca bersuara, membaca lisan;
2) membaca dalam hati.
Pada membaca dalam hati, yg dipergunakan adalah ingatan visual. Indra yg aktif adalah mata lagi ingatan. Sedangkan dengan membaca nyaring, selain penglihatan lagi ingatan, juga turut aktif auditor memory (ingatan pendengaran) lagi motor memory (ingatan yg bersangkut paut dengan otot-otot kita).
Membaca nyaring adalah suatu kegiatan maupun aktivitas yg merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain maupun pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, lagi perasaan seorang pengarang. Orang yg membaca nyaring haruslah mengerti makna serta perasaan yg terkandung dalam bahan bacaan. Dia juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran perkataan yg hidup.
Kegiatan membaca nyaring yg baik menuntut pembaca memiliki kecepatan mata yg tinggi serta pandangan mata yg jauh, karena dia haruslah melihat dengan bahan bacaan untuk memelihara kontak mata dengan pendengar. Pembaca juga harus mengelompokkan kata-kata dengan baik lagi tepat agar jelas maknanya bagi para pendengar.
Kegiatan membaca nyaring merupakan keterampilan yg serba rumit, kompleks, banyak seluk beluknya. Pertama-tama menuntut pengertian terhadap aksara di atas halaman kertas lagi sebagainya, lagi kemudian memproduksikan suara yg tepat lagi bermakna.
Agar becus membaca nyaring dengan baik, maka pembaca haruslah menguasai keterampilan-keterampilan persepsi (penglihatan lagi daya tanggap) sehingga dia mengenal/memahami kata-kata dengan cepat lagi tepat. Yang sama pentingnya dengan hal itu adalah kemampuan mengelompokkan kata-kata ke dalam kesatuan-kesatuan pikiran serta membacanya dengan baik lagi lancar.
Untuk membantu para pendengar menangkap serta memahami maksud pengarang, maka pembaca becus menggunakan cara seperti di bawah ini.
a. pembaca menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan penekanan yg
jelas;a. pembaca menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan penekanan yg
b. pembaca menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya;
c. pembaca menerangkan kesatuan-kesatuan pikiran di dalam satu kalimat dengan penyusunan kata-kata yg tepat lagi baik;
d. menghubungkan ide-ide yg bertautan dengan jalan menjaga suara agar tinggi sampai akhir lagi tujuan tercapai;
e. menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya lagi daya ekspresi yg baik lagi tepat.
No comments:
Post a Comment