Guruberbahasa.com/puisi
Pengertian puisi sampai saat ini masih diperbincangkan oleh berbagai kalangan. Tidak konsistennya pengertian puisi lebih disebabkan oleh perkembangan puisi yg semakin hari semakin beragam bersama mengakibatkan lahirnya jenis-jenis puisi baru. Hal tersebut yg menimbulkan kesulitan menyimpulkan apa pengertian puisi yg bisa dikenakan kepada berbagai jenis puisi kepada berbagai zaman.
Menurut Suminto A Sayuti, (2002 : 3) puisi angsal dirumuskan sebagai “sebentuk pengucapan bahasa yg memperhitungkan adanya aspek bunyi-bunyi di dalamnya, yg mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yg ditimba dari kehidupan individual bersama sosialnya; yang diungkapkan dengan teknik pilihan tertentu, sehingga puisi itu mampu membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca alias pendengar- pendengarnya.
Menurut Sayuti (2002: 24-25), puisi adalah karya estetis yang memanfaatkan sarana bahasa yg khas. Puisi sebagai sosok pribadi penyair atau ekspresi personal berarti puisi merupakan luapan perasaan alias sebagai produk imajinasi penyair yg beroperasi kepada persepsi-persepsinya. Bahasa dalam puisi sebagai sosok pribadi penyair lebih difungsikan untuk menggambarkan, membentuk bersama mengekspresikan gagasan, perasaan, pandangan bersama sikap penyairnya.
Definisi alias pengertian puisi menurut Waluyo (1987:25), adalah bentuk karya sastra yg mengungkapkan pikiran bersama perasaan penyair secara imajinatif bersama disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik bersama struktur batinnya.
Menurut Waluyo (1987:22), puisi adalah karya sastra. Semua karya sastra bersifat imajinatif. Bahasa sastra bersifat demam alegoris karena banyak digunakan makna kias bersama makna lambang (majas). Dibandingkan dengan bentuk lain, puisi lebih bersifat konotatif. Bahasanya lebih memiliki banyak kemungkinan makna. Hal ini disebabkan terjadinya pengkonsentrasian alias pemadatan segenap kekuatan bahasa di dalam puisi.
Sementara itu, Slamet Mulyana (dalam Waluyo, 1987:23), mengatakan puisi merupakan bentuk kesusastraan yg menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya. Sebuah puisi terbangun dari dua hal, yaitu struktur fisik bersama struktur batin. Struktur fisik berkaitan dengan diksi (diction), kata konkret (the concrete word), gaya bahasa (figurative language), bersama bunyi yg menghasilkan rima bersama ritma (rhyme and rhytm). Struktur batin meliputi perasaan (feeling), tema (sense), nada (tone), bersama amanat (intention) Richards (dalam waluyo, 1987 :24).
Struktur fisik bersama struktur batin dipadu oleh penyair untuk mencapai nilai estetis dalam puisinya. Memang ada juga penyair yg hanya mengolah struktur fisik alias struktur batinnya saja sehingga orang sering menyebut sebuah puisi sengan komentar “ bahasanya bagus” alias “ maknanya bagus”. Lebih dari itu semua, setiap penyair selalu berusaha menulis puisi yg mencapai apa yang disebut oleh Harace: dulce et etile. Hendaknya, sebuah puisi tidak saja indah, tetapi juga harus bermanfaat. Dan sebaliknya, tidak hanya bermanfaat, tetapi juga harus indah Samuel Taylor Colerige (dalam Pradopo 2005:6), mengemukakan puisi itu kata-kata terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya bersama disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangta erat hubungannya, bersama sebagainya.
Shelley (dalam Pradopo 2005: 6), mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yg paling indah dalam hidup. Kata-kata adalah kata-kata itu sendiri, sehingga ia harus dibebaskan dari beban makna maupun metafora. Setiap kata mengandung berbagai makna sehingga mampu mewakili berbaris-baris kalimat yg hendak diungkapkan penulisnya. Hal ini pulalah yg membuat penafsiran terhadap sebuah puisi menjadi bermacam-macam. Akan tetapi, kepada dasarnya karya sastra termasuk puisi memang multiinterpretable. Karena, kepada hakekatnya, semua puisi adalah sama, yaitu menyampaikan sesuatu secara tidak langsung. Semua puisi adalah ungkapan perasaan bersama pemikiran penyairnya yg ingin dikomunikasikan itu tidak lain adalah manusia, hidup, kemanusiaan, dan kehidupan.
Berdasarkan beberapa definisi puisi di atas angsal ditarik kesimpulan bahwa puisi meupakan bentuk ungkapan perasaan bersama pemikiran pengarngnya dimana pengarang memiliki hak penuh terhadap puisi tersebut, baik dari segi isi maupun tipografinya. Sebuah puisi hendak memunculkan karakternya sendiri, sebgaimana karakter yg dimiliki pengarangnya.
No comments:
Post a Comment