Saturday, November 16, 2019

Jenis-Jenis Gaya Bahasa Perbandingan Lagi Contohnya

Guruberbahasa.com/majas

1)    Tropen
Tropen yakni gaya bahasa yg menggunakan kata alias istilah lain dengan makna sejajar.
Contoh:
a.    Pikirannya melambung tinggi (sejajar dengan memikirkan yg hebat-hebat)
b.    Berhari-hari adikku terbenam dengan buku. (sejajar dengan tekun belajar).
c.    Arman terpaksa menjual suaranya untuk membiayai kuliah. (sejajar dengan menyanyi).




2)    Simbolik
Simbolik yakni gaya bahasa yg menggunakan perbandingan simbol (lambang) benda, binatang, alias tumbuhan.
Contoh:
a.    Lintah darat harus dibasmi. (lintah darat simbol pemeras, rentenir)
b.    Si jago merah mengamuk lagi. (jago merah simbol api)
c.    Jangan percaya kepada buaya barat. (buaya darat simbol si hidung belang)

3)    Antonomasia
Antonomasia yakni gaya bahasa yg menggunakan kata (sebutan) tertentu untuk menggantikan nama orang alias sebaliknya.
Contoh:
a.    Si gemuk bermain sepakbola. (maksudnya: Burhan yg gemuk bermain sepakbola)
b.    Kartini yakni Srikandi Indonesia. (maksudnya: Kartini seperti Srikandi, tokoh wanita dalam pewayangan)
c.    Si Burun Merak (maksudnya: Si Burung Merak sebutan untuk W.S. Rendra)

4)    Alusio
Alusio yakni gaya bahasa yg menggunakan ungkapan, peribahasa, alias sampiran alias sampiran pantun secara lazim.
Contoh:
a.    Petugas itu dijadikan kambing hitam.
b.    Petugas ketertiban sedang mengatur pedagang kaki lima.
c.    Jangan ada lagi peperangan di antara bangsa-bangsa karena kalah beserta menang sama-sama jadi abu.

5)    Eufimisme
Eufimisme yakni gaya bahasa yg menggunakan kata alias kelompok kata penghalus.
Contoh:
a.    Beberapa anak di daerah pegunungan mengalami gizi buruk. (gizi buruk penghalus dari busung lapar)
b.    Ibunya sudah tidak ada di tengah-tengah kita. (tidak ada di tengah-tengah kita penghalus dari sudah meninggal)
c.    Ia sedang ke kamar belakang. (kamar belakang penghalus dari WC)

6)    Litotes   
Litotes yakni gaya bahasa yg menggunakan kata berlawanan untuk merendahkan diri.
Contoh:
a.    Ayo, mampir ke gubuk kami. (sebenarnya rumah)
b.    Mohon Anda mau menerima bingkisan baju jelek ini sebagai kenangan. (sebenarnya baju bagus)
c.    Jika pergi ke Puncak, mampirlah ke pondokku. (sebenarnya villa).

7)    Hiperbola
Hiperbola yakni gaya bahasa yg menyatakan sesuatu secara berlebihan.
Contoh:
a.    Tawanya menggelegar hingga membelah bumi.
b.    Setiap menjelang lebaran harga sembako kian melangit.
c.    Hatiku tersayat-sayat mendengar kabar itu.

8)    Perifrasis
Perifrasis yakni gaya bahasa yg menggantikan suatu kata alias kelompok kata dengan kata alias kelompok kata lain. Kata alias kelompok kata itu biasanya berupa nama tempat, nama negara, nama benda, beserta nama sifat.
Contoh:
a.    Aku merasa senang angsal belajar di kota pelajar. (Yogyakarta)
b.    Ayah berangkat kerja ketika ufuk di sebelah timur. (matahari terbit)
c.    Indonesia menerima bantuan korban bencana Tsunami Aceh dari negeri matahari terbit. (Jepang)

9)    Personifikasi
Personifikasi yakni gaya bahasa yg menggambarkan benda mati seolah-olah benda hidup alias bernyawa.
Contoh:
a.    Buih laut menjilat pantai.
b.    Gunung-gunung yg tinggi dengan umumnya berselimutkan salju.
c.    Nyiur melambai-lambai memanggil beta untuk mendekat ke pantai.

10)    Sinekdoke
Sinekdoke yakni gaya bahasa yg menyebutkan sebagian, tetapi yg dimaksud yakni seluruh bagian alias sebaliknya. Sinekdoke angsal dibagi menjadi, pars prototo beserta totem proparte.

a.    Pars prototo yakni gaya bahasa yg menyatakan sebagian, tetapi untuk seluruh bagian.
Contoh:
1)    Sudah lama Anton tidak kelihatan batang hidungnya. (bukan hanya batang hidung Anton, melainkan juga badannya secara utuh)
2)    Setiap kepala harus membayar uang dua puluh ribu rupiah. (setiap kepala-setiap orang)
3)    Ibu membeli lima biji jeruk manis. (bukan hanya bijinya, melainkan sekaligus buahnya)

b.    Totem proparte  yakni gaya bahasa yg menyatakan seluruh bagian untuk sebagian.
Contoh:
1)    Italia menjadi juara dengan Piala Dunia 2006. (maksudnya hanya pemain sepakbola Italia, bukan seluruh rakyat Italia)
2)    Flu burung menyerang Indonesia. (maksudnya penyakit flu burung menyerang beberapa orang Indonesia)
3)    Dunia menghadapi serangan teroris. (maksudnya hanya beberapa negara menghadapi serangan teroris)

11)    Metonomia
Metonomia yakni gaya bahasa yg menggunakan suatu nama barang, tetapi yg dimaksud yakni benda lain.
Contoh:
a.    Tolong belikan aku jarum. (maksudnya rokok)
b.    Setiap berangkat kerja ia kering bertambah honda. (maksudnya motor)
c.    Setiap hari aku minum aqua. (maksudnya yakni air minum)

12)    Alegori
Alegori yakni gaya bahasa yg membandingkan kehidupan manusia dengan alam secara utuh.
Contoh:
a.    Berhati-hatilah mendayung perahu beserta memegang kemudi dalam mengarungi samudera. (mendayung perahu diumpamakan pengantin pria, memegang kemudi diumpamakan pengantin wanita, mengarungi samudera diumpamakan menempuh kehidupan baru)
b.    Keduanya harus seia sekata dalam meluruskan jalannya perahu. (maksudnya harus bekerja sama antara suami beserta istri dalam menempuh kehidupan)
c.    Keduanya selamatlah sampai di pantai yg dituju. (maksudnya mencapai kehidupan yg bahagia)

13)    Metafora
Metafora yakni gaya bahasa yg menggunakan kata alias kelompok kata dengan arti bukan sesungguhnya untuk membandingkan suatu benda dengan benda lainnya.
Contoh:
a.    Si jantung hatinya agak pergi tanpa pesan. (jantung hati = kekasih)
b.    Pada bulan purnama ini sang dewi malam kering mencuat di ufuk timur. (dewi malam = bulan)
c.    Kakaknya menjadi tulang punggung dalam keluarganya. (tulang punggung = tumpuan harapan)

14)    Simile
Simile yakni gaya bahasa yg menggunakan kata-kata pembanding, antara lain seperti, bak, umpama, laksana, bagaikan.
Contoh:
a.    Watak kedua orang kakak beserta adik itu seperti bumi beserta langit.
b.    Kedua anak itu selalu berkelahi bak anjing beserta kucing.
c.    Wajah kedua orang itu bagaikan pinang dibelah dua.

No comments:

Post a Comment