Thursday, November 28, 2019

Jenis-Jenis Membaca Dalam Hati Bersama Penjelasannya

Guruberbahasa.com- Jenis-Jenis Membaca dalam Hati dengan Penjelasannya

Membaca dalam hati melibatkan penglihatan dengan ingatan. Tujuan utama membaca dalam hati adalah untuk memperoleh informasi. Dalam garis besarnya, membaca dalam hati dibedakan menjadi dua, yaitu membaca ekstensif dengan membaca intensif.

1) Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Obyeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yg sesingkat mungkin. Membaca ekstensif meliputi:

a. membaca survei
b. membaca sekilas
c. membaca dangkal

a. Membaca Survei

Sebelum kita memulai membaca, biasanya kita meneliti terlebih kemarau lepas apa-apa yg hendak kita telaah. Kita menyurvei bahan bacaan yg hendak dipelajari, yg hendak ditelaah, dengan jalan:

1. memeriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yg terdapat dalam buku;
2. melihat-lihat, memeriksa meneliti judul-judul bab yg terdapat dalam buku yg bersangkutan;
3. memeriksa, meneliti bagan, skema, outline buku yg bersangkutan. Kecepatan serta ketepatan dalam menyurvei bahan bacaan ini sangat penting, hal ini turut menentukan berhasil alias tidaknya seseorang dalam studinya. Latar belakang pandangan serta ilmu pengetahuan seseorang turut menentukan tepat alias tidaknya, cepat alias lambat menyurvei bahan bacaan.

b. Membaca Sekilas

Membaca sekilas adalah sejenis membaca yg membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi. Ada tiga tujuan utama dalam membaca sekilas, yaitu:

1. untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku alias artikel alias tulisan singkat;
2. untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan;
3. untuk menemukan alias menempatkan bahan yg diperlukan dalam perpustakaan.

c. Membaca Dangkal

Membaca dangkal dengan dasarnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yg dangkal yg bersifat luaran, yg tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Dalam kegiatan membaca ini tidak dituntut pemikiran yg mendalam seperti halnya membaca karya-karya ilmiah, tapi kegiatan ini angsal dilakukan dengan santai dengan menyenangkan.

2) Membaca Intensif

yang dimaksud membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dengan penanganan terperinci yg dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas, yg pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari, kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosakata, telaah kata-kata, dikte, dengan diskusi umum merupakan bagian dengan teknik membaca intensif.
Yang termasuk dalam kegiatan membaca intensif ini ialah:

a. membaca telaah isi

b. membaca telaah bahasa

a. Membaca Telaah Isi

Setelah kita menemukan bahan alias hal menarik dengan membaca sekilas, biasanya kita ingin mengetahui serta menelaah isinya secara  lebih mendalam. Menelaah isi suatu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan, berpikir serta keterampilan menangkap ide-ide yg tersirat dalam bahan bacaan.

Membaca telaah isi dibagi menjadi tiga, yaitu:

1) membaca teliti
2) membaca pemahaman
3) membaca kritis
4) membaca ide

1) Membaca Teliti

sama pentingnya dengan membaca sekilas, sering kali kita perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yg kita sukai. Jenis membaca ini menuntut suatu pemutaran alias pembalikan pendidikan yg menyeluruh. Membaca teliti membutuhkan sejumlah keterampilan, antara lain sebagai berikut.

a. survei yg cepat untuk memerhatikan/melihat organisasi dengan pendekatan umum;
b. membaca secara seksama dengan membaca ulang paragraf-paragraf untuk menemukan kalimat-kalimat judul dengan perincian-perincian penting; dengan
c. penemuan hubungan setiap paragraf dengan keseluruhan tulisan alias artikel.

2) Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yg bertujuan untuk memahami tentang standar-standar alias norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), dengan pola-pola fiksi (patterns of fiction).

3) Membaca Kritis

Membaca kritis adalah kegiatan membaca yg dilakukan secara bijaksana, mendalam, evaluatif, bukan hanya mencari kesalahan, dengan dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan.

Haruslah dipahami bahwa membaca kritis meliputi pengalian lebih mendalam di bawah permukaan, kritis meliputi penggalian lebih mendalam, bukan hanya keseluruhan kebenaran mengenai apa yg dikatakan, tetapi juga menemukan alasan-alasan mengapa penulis mengatakan apa yg dilakukannya. Jika seorang pembaca menemukan bukan hanya apa yg dikatakan penulis, tapi juga menemukan mengapa hal itu dikatakan, maka ia sudah mengarah yg paham.

Pada umumnya membaca kritis menuntut para pembaca untuk :

1. memahami maksud penulis,
2. mengetahui organisasi dasar penulisan,
3. angsal menilai penyajian penulis/pengarang,
4. Dapat menerapkan prinsip-prinsip kritis dengan bacaan sehari-hari,
5. meningkatkan minat baca, kemampuan baca dengan berpikir kritis,
6. mengetahui prinsip-prinsip pemilihan bahan bacaan,
7. Membaca majalah alias publikasi-publikasi periodik yg serius.

4) Membaca Ide

Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yg ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yg terdapat dengan bacaan. Atau  secara terperinci, seumpama kita membaca untuk mengetahui ‘mengapa hal itu merupakan suatu judul alias topik yg baik; masalah apa yg terdapat dalam cerita itu, apa yg dipelajari sang tokoh, dengan merangkumkan apa yg dilakukan tokoh untuk mencapai maksudnya’, maka kegiatan serupa itu disebut membaca untuk mencari ide-ide penting.

Agar kita angsal mencari, menemukan, serta mendapat keuntungan dari ide-ide yg terkandung dalam bacaan, maka kita harus berusaha membuat diri kita menjadi pembaca yg baik. Berikut hendak diperjelas apa yg disebut pembaca yg baik.

1. Pembaca yg baik tahu mengapa dia membaca.
2. Pembaca yg baik memahami apa yg dibacanya.
3. Pembaca yg baik harus menguasai kecepatan membaca.
4. Pembaca yg baik harus mengenal media cetak.

b. Membaca Telaah bahasa


Pada hakikatnya terdiri atas bentuk dengan isi, begitu pula dengan bacaan, terdiri atas isi dengan bahasa. Isi dianggap sebagai yg rohani, sedangkan bahasa dianggap sebagai jasmani. Keduanya merupakan sesuatu yg bersifat dwi tunggal yg utuh. Keserasian antar isi dengan bahasa suatu bahan bacaan mencerminkan keindahannya.

Membaca telaah bahasa mencakup dua, yaitu:

1. Membaca Bahasa Asing,
2. Membaca Sastra

1. Membaca Bahasa

Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata dengan mengembangkan kosakata. Setiap orang memunyai dua jenis umum daya kata. Yang satu dipergunakan dalam berbicara dengan menulis. Daya ini merupakan daya memilih serta mempergunakan kata-kata yg mengekspresikan makna secara tepat dengan jelas.  Yang satu lagi adalah daya kata yg digunakan dalam membaca dengan menyimak. Ini adalah daya untuk menghadapi serta menggarap kata-kata baru dengan yg belum lazim, memperoleh makna cukup dari kata tersebut, sehingga bagian tempatnya kemarau mengembol itu angsal dimengerti, masuk akal.

2. Membaca Sastra

Keindahan suatu karya sastra angsal tercermin dari keserasian, keharmonisan
antara keindahan bentuk dengan keindahan isi. Dengan kata lain, suatu karya sastra dikatakan indah seumpama baik bentuk alias isinya sama-sama indah, terdapat keserasian, keharmonisan di antara keduanya.

Apabila seorang pembaca angsal mengerti serta mengenal seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra, maka semakin mudahlah ia memahami isinya dengan menikmati keindahannya. Untuk itu paling tidak seorang pembaca harus angsal membedakan penggunaan bahasa dalam bacaan tersebut, apakah bahasa ilmiah alias bahasa sastra.

No comments:

Post a Comment