Guruberbahasa.com- Cara Menulis Kutipan lalu Sistem Rujukan
Kutipan
Dalam menulis karya ilmiah , kadangkala kita mengutip pendapat orang lain. Kutipan itu kita gunakan sebagai alat untuk memperkuat argumentasi kita. Dalam upaya tersebut, perlu diperhatikan kebiasaan - kebiasan yang lazim berlaku dalam dunia ilmu. Kutipan terdiri atas dua jenis, yaitu (1) kutipan langsung lalu (2) kutipan t idak langsung.
Dalam mengutip secara langsung kita tidak melakukan perubahan apa pun terhadap teks maupun bagian teks yg kita kutip tersebut sedangkan dalam mengutip tidak secara langsung kita diperkenankan untuk menggunakan kata - kata kita sendiri tetapi tidak mengubah makna dengan teks aslinya. Keduanya jenis kutipan ini bertujuan sama, yaitu meminjam pemikiran orang lain untuk melengkapi tulisan kita tanpa menghilangkan penghargaan kita kepada orang yg pikirannya kita pinjam tersebut.
Kutipan langsung lalu kutipan tidak langsung memiliki ciri - ciri tersendiri. Ciri kutipan langsung adalah
(1) idak boleh ada perubahan terhadap teks asli,
(2) Tanda ( sic! ) digunakan apabila ditemukan kesalahan dengan teks asli,
(3) T anda tiga titik tiga berspasi (. . .) digunakan apabila ada bagian kutipan yg dihilangkan, dan
(4) Menggunakan sumber kutipan yg berlaku dalam bidang selingkung.
Dalam proses ini, kadang kita mengutip teks yang panjang lalu kadang mengutip teks yg pendek. Sebuah kutipan disebut kutipan pendek apabila tidak lebih dari empat baris sedangkan kutipan panjang lebih dari empat baris. Kutipan pendek (1) diintegrasikan langsung dengan tulisan kita, (2) diapit oleh tanda kutip, dan, (3) jangan lupa, sumber kutipan. Kutipan langsung panjang (1) dipisahkan dari teks kita dengan dengan spasi lalu besaran huruf yang lebih kecil, (2) boleh diapit oleh tanda kutip oleh tidak, lalu (3) jangan lupa, sumber kutipan harus ada.
Kutipan langsung, baik yang pendek maupun yg panjang, juga becus dilakukan dengan catatan kaki dengan tatacara: spasi rapat, diapit tanda kutip, dan tidak boleh mengadakan perubahan terhadap teks asli. Kutipan tidak langsung disebut juga inti sari pendapat memiliki ciri - ciri (1) diintegrasikan dengan teks, (2) tidak diapit oleh tanpa kutip, d an (3) harus menyertakan sumber kutipan.
Mengenai sumber kutipan, hal tersebut mutlak harus ditulis sekiranya kita tidak ingin digolongkan sebagai orang yang melakukan plagiarisme karena plagiarisme merupakan tindakan pencurian terhadap hak cipta seseorang y ang dilindungi oleh hukum. Selain terhindar dari tuduhan plagiarisme, menyertakan data atas sumber kutipan juga berarti menghargai pikiran orang yg tulisannya kita kutip selain sebagai etika dalam dunia ilmu lalu aspek legalitasnya.
Sistem Rujukan
Dalam upaya menjaga etika ilmiah dalam hal penggunaan sumber lain dalam sebuah tulisan, kita mengenal sistem catatan. Sistem ini dikembangkan dalam tiap bidang ilmu selingkung sehingga muncul variasi dalam penulisannya. Tidak heran apabila sistem yg diguna kan oleh bidang ilmu tertentu berbeda dengan sistem yang dikembangkan oleh bidang ilmu lainnya. Walaupun demikian, kita mengenal dua sistem perujukan yg sering digunakan, yaitu (1) catatan kaki, dan (2) catatan belakang.
Catatan Kaki adalah catatan yang diletakkan di bagian bawah halaman sedangkan Catatan Belakang ada di akhir bab (dalam sebuah buku) atau bagian akhir sebuah tulisan (dalam sebuah makalah).
Sistem catatan dapat dibagi dalam dua jenis: referensi dan informasi tambah an. Yang dimaksud dengan referensi adalah data semua sumber yang dijadikan rujukan dengan ditandai oleh angka Arab. Teks di bawah ini akan menjelaskan bagaimana catatan dibuat. Sebuah tulisan mengenai hubungan pribadi seseorang dengan lingkungannya menguti p pendapat seorang tokoh psikologi Amerika bernama Donald B. Calne. Tokoh ini menulis buku berjudul Batas Nalar yg diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia di Jakarta. Di halaman 159, penulis buku membuat pernyataan yang cukup penting mengenai mentalitas para pedagang sehingga perlu dikutip lalu diberi catatan (bagian yg dikutip ditebalkan).
Setiap orang akan dipengaruhi oleh lingkungannya. Demikian pula dengan profesi seseorang. Orang yg sukses berniaga punya kecenderugan bertindak lalu mena ntang risiko di mana perlu. 1 Seperti dikatakan oleh John Maynard Keynes, dst.
_______________
1 Donald B. Calne. 2005. Batas Nalar . Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Hlm. 159
Informasi Tambahan pada sistem catatan digunakan apabila penulis memandang perlu menjelaskan sebuah istilah, menjelaskan bagian dari uraian tertentu, memberikan informasikan adanya sumber lain yang membahas kasus yang sama. Tujuan informasi tambahan ini ad alah agar pembaca mendapatkan informasi yg lebih lengkap atas istilah maupun bagian dari uraian tersebut. Contoh berikut diambil dari tulisan Maman S. Mahayana yang berjudul “ Gerakan Budaya Menjelang Kemerdekan Indonesia — Malaysia ” yg terbit Jurnal Makara Vol. 11, No. 2 Desember 2007, hlm. 48 — 57. Di halaman 52, Maman menguraikan mengenai usaha seorang tokoh Melayu bernama Ibrahim Yaakob. Kesimpulan atas usaha tokoh itu secara singkat dimasukan dalam catatan kaki.
Sementara itu, tahun - tahun awal selepas berakhir perang Pasifik, bagi Malaysia persoalannya lain lagi. Bagi Malaysia, kemerdekaan yg dicapai Indonesia tanpa melibatkan Tanah Melayu, seolah - olah merupakan sebuah rangkaian perjalanan yang berakhir dengan kegagalan. Sungguhpun demikian, s emangat untuk mencapai cita - cita menjadikan Malaysia sebagai negara yg merdeka, tidak sama sekali pudar; perjuangan mesti dilanjutkan. Ibrahim Yaakob dan beberapa pemimpin KRIS lainnya kemudian terbang ke Indonesia dan selanjutnya melakukan perjuanganmya dari Indonesia.
_________________ 17 Perjuangan Ibrahim Haji Yaakob untuk menyatukan Malaysia dengan Indonesia ternyata tidak pernah terwujud sampai akhirnya ia meninggal tanggal 9 Maret 1979. Sebagai penghargaan atas perjuangannya membantu Indonesia, Yaakob dimakamkan di Makam Pahlawan Kalibata, 10 Maret 1979.
No comments:
Post a Comment