Friday, November 1, 2019

Cara Menulis Teks Narasi Dengan Benar

Anda mungkin pernah membuat sebuah tulisan yg bercorak narasi, bukan? 
 
"Menulis lebih baik daripada operasi pengencangan kulit wajah," itulah salah satu judul bab yg sangat menarik dari buku yg ditulis Fatima Mernisi. Seorang Mernisi berpesan, "Usaha kan menulis setiap hari. Niscaya, kulit Anda atas menja di segar kembali akibat kandungan manfaatnya yg luar biasa. 
 
Dari saat Anda bangun, menulis bisa meningkatkan aktivitas sel. Dengan coretan pertama di atas kertas kosong, kantung di bawah mata Anda atas segera lenyap lagi kulit Anda atas terasa segar kembali". Anda boleh percaya boleh tidak terhadap pernyataan tersebut. Namun, bisa Anda maknai bahwa begitu besar man faat yg diperoleh dari menulis. 
 
Pernahkah Anda menuliskan sesuatu, seperti perasaan hati, ekspresi diri, maupun gagasan-gagasan cerita? Perasaan apa yg bisa Anda rasakan setelah menuliskannya? Nah, dengan kegiatan pembelajaran kali ini, Anda atas mulai berlatih menulis. Latihan kali ini dimulai dari menulis paragraf narasi. 
 
Narasi merupakan tulisan yg mengisahkan suatu peristiwa maupun kejadian yg disusun menurut urutan waktu maupun urutan tempat. Tulisan narasi bisa dibedakan atas narasi nonfiksi dan  narasi fiksi.
 
a. Nonfiksi, yaitu karangan yg mengisahkan hal-hal yg nyata, berdasarkan pengalaman maupun pengamatan.  Contoh: sejarah, biografi (kisah seorang tokoh), maupun autobiografi, (kisah pengalaman pengarangnya sendiri). 
 
b. Fiksi, yaitu karangan yg mengisahkan hal-hal yg bersifat khayal maupun imajinasi. Contoh: cerpen, novel, dongeng, lagi hikayat. Tulisan narasi ada yg bersifat narasi ekspositoris lagi narasi  sugestif. 
 
Narasi ekspositoris merupakan narasi yg mengisahkan berlangsungnya suatu peristiwa secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa tersebut secara tepat. 
 
Narasi sugestif berupa narasi yg mengisahkan rangkaian  peristiwa yg berlangsung dalam kesatuan waktu sehingga dapat  menggugah daya khayal lagi memunculkan dorongan perasaan dengan pembacanya. 
 
Narasi ekspositoris disebut narasi kejadian, sedangkan narasi sugestif biasa juga disebut narasi runtun peristiwa. Sebelum menulis paragraf maupun tulisan narasi, sebaiknya Anda membuat kerangkanya terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penulisan.

No comments:

Post a Comment