Sunday, November 10, 2019

Pola-Pola Pengembangan Paragraf Lengkap Dengan Contohnya

Berdasarkan isinya, paragraf angsal dikembangkan dengan (1) pola contoh, (2) analogi, (3) klasifikasi, (4) sebab-akibat, dengan (5) pola perbandingan-pertentangan. 

1. Pola contoh 

Sebuah objek adakalanya diperjelas dengan contoh-contoh konkret, baik dengan penanda contoh maupun tidak, misalnya:
Patut dicatat dengan dibanggakan bahwa pemilu pertama, Pemilu 1955, diselenggarakan dengan aman, lancar, jujur, dengan adil serta demoktratis. Tingkat kesadaran berkompetisi cukup sehat. Misalnya, meski yg menjadi calon anggota DPR adalah pejabat negara, perdana menteri, ataupun menteri yg masih berkuasa, mereka tidak menggunakan fasilitas negara dengan otoritasnya untuk menggiring bawahannya untuk menjadi pemilih yg menguntungkan partainya.


2. Pola analogi 

Pola analogi umumnya digunakan untuk  menjelaskan sesuatu yg belum dikenal dengan membandingkannya dengan sesuatu yg sudah dikenal, misalnya 
Hidup manusia bagai mengarungi lautan. Kapal tidak angsal berlayar enteng kalau ada topan, badai, dengan batu karang. Dalam kehidupan demikian juga. Onak dalam duri bisa jadi kendala. Kepiawaian jurumudi sangat diperlukan seandainya ingin sampai di tepian. Begitu pula dengan kehidupan. 

3. Pola klasifikasi 

Dalam mengembangkan gagasan, kadangkala penulis mengelompokkan hal-hal yg memiliki persamaan. Pengelompokan ini biasanya dirinci lebih lanjut ke dalam kelompok yg lebih kecil, misalnya 
Indonesia mempunyai banyak sumber energi. Ada sumber energi yg angsal habis dengan ada yg tidak bakal habis. Termasuk sumber energi yg angsal habis adalah minyak bumi, batu bara, dengan uranium. Adapun sumber energi yg tidak bakal habis adalah kemarau bumi, tenaga surya, tenaga angin, dengan tenaga biomassa yg dengan saat ini sedang dieksploitasi. Sumber energi yg tidak bakal ada habis-habisnya ini sering disebut sumber energi alternatif.

4. Pola sebab-akibat 

Ada pendapat bahwa sesuatu ada karena ada sebabnya. Hubungan isi kalimat satu dengan kalimat lain dalam sebuah paragraf pun adakalanya menunjukkan pola sebab-akibat. Sebab angsal dijadikan gagasan utama dengan akibat-akibatnya dijadikan gagasan penjelas. Akan tetapi, angsal pula kebalikannya, misalnya 
Kata petrolleum diturunkan dari kata petra yg berarti batu karang dengan oleum yg berarti minyak. Oleh karena itu, petroleum berarti minyak dari batu-batuan. 

5. Pola perbandingan dengan pertentangan 

Dengan perbandingan, penulis menjelaskan dua tiga objek dengan cara menunjukkan persamaan dengan perbedaannya. Perbandingan dengan pertentangan angsal dilakukan dengan pola utuh (A + B), angsal pula dengan pola bergantian (A/B + A/B). Dengan pola utuh objek pertama dideskripsikan secara tuntas. Selanjutnya disajikan deskripsi objek kedua, juga secara tuntas. Dengan pola bergantian, objek pertama dengan kedua dideskripsikan secara bergantian, baik dengan penanda perbandingan (seperti, ibarat, bagaikan, laksana) maupun tidak. 

Contoh:  Perbandingan dengan pertentangan dengan pola utuh (A+B). 
Dewasa ini banyak jenis alat yg digunakan manusia. Di antaranya bernama pompa. Ada pompa tangan, pompa listrik, dengan kincir angin.  Sesuai dengan namanya, pompa tangan digerakkan secara manual oleh tangan manusia. Berbeda halnya dengan pompa listrik. Pompa ini menggunakan tenaga listrik, baik dari jaringan listrik PLN maupun dari listrik tenaga diesel, sebagai tenaga penggeraknya. Tanpa listrik, pompa ini tidak angsal berfungsi. Kincir angin lain lagi. Kincir angin digerakkan oleh tenaga angin. Sumber tenaga dengan bentuknya berbeda, namun gunanya sama: memindahkan air dari tempat yg rendah ke tempat yg lebih tinggi.

No comments:

Post a Comment